Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa proyek pembangunan sejuta rumah ini merupakan salah satu keberpihakan Pemerintah terhadap masyarakat. Menurutnya, Pemerintah harus bisa memenuhi salah satu kebutuhan dasar masyarakat tersebut.?
Hal itu disampaikan Jokowi yang didampingi Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar saat meresmikan proyek rumah murah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Lapangan Depan Masjid Arrayan Perumahan Villa Kencana Cikarang, Jl. Pulo Sirih, Kabupaten Bekasi, Kamis (3/5/2017)
Menurutnya, proyek perumahan ini merupakan bagian dari Program Sejuta Rumah yang digulirkan Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR.
"Rakyat ingin memiliki rumah itu ingin dipenuhi oleh Pemerintah. Apalagi dengan meningkatnya harga tanah di perkotaan. Meningkatnya harga tanah di kawasan industri, menjadi semakin penting keberpihakan pemerintah terhadap kebutuhan dasar rakyat, yaitu rumah," ujarnya.
Jokowi pun senang dan menyambut baik program Sejuta Rumah ini bisa terlaksana dengan baik. Terlebih, saat ini pemerintah telah menyediakan fasilitas uang muka atau DP bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah. Menurutnya, masyarakat harus berani dan mempunyai keyakinan untuk bisa memiliki rumah.
"Yang paling penting langkah pertama, rakyat sudah memiliki rumah terlebih dahulu. Yang penting itu, rakyat harus berani memastikan dirinya sendiri mengatur, mengelola keuangannya dan dapat rumah. Karena sekarang pemerintah menyiapkan fasilitas itu, faisilitas bantuan untuk uang muka hingga DP dan administrasi itu bisa terbayarakan," ungkapnya.
Adapun, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (Demiz) menjelaskan? Proyek perumahan Villa Kencana Cikarang ini adalah bantuan kredit dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. senilai total Rp144,37 Triliun. Bank BTN bekerjasama dengan PT Arrayan Bekasi Development menyediakan rumah tapak (landed house) bagi kalangan MBR dengan uang muka (down payment/DP) sekitar Rp 1,12 juta dan cicilan sekitar Rp 800.000/bulan.
Wagub Demiz menuturkan bahwa perumahan tersebut adalah solusi bagi masyarakat agar bisa memiliki rumah. "Saya kira ini salah satu solusi perumahan, masyarakat dapat menjangkau harganya, uang mukanya maupun cicilannya," ujarnya.
Namun, pada kesempatan ini Demiz juga mengingatkan pembangunan rumah tapak yang juga harus memperhatikan lahan pertanian. Karena proyek Villa Kencana Cikarang ini dibangun di atas lahan yang sebelumnya persawahan. Untuk itu, Demiz ingin ke depan pembangunan perumahan bisa lebih dikembangkan rumah vertikal atau rumah susun dengan fasilitas yang memadai.
"Kalau semuanya rumah tapak mungkin semua lahan pertanian juga akan berkurang ya. Mungkin suatu ketika nanti harus dikembangkan rumah susun, vertikal ke atas, yang fasilitasnya bagus, fasumnya (fasilitas umum) bagus," ujar Demiz.
"Kalau ini (Villa Kencana Cikarang-red) sawah ini, jangan sampai lahan pertanian kita berkurang. Makanya (perumahan) vertikal jadi solusi juga, sekarang kan vertikal maupun tapak sudah ada. Kalau tapak gini kan 105 hektar, jangan sampai daya resap (tanah) juga terganggu. Makanya tadi kita lihat saluran, dan kita juga minta sumur resapan. Jadi air ada tempat meresap," tambahnya.
Proyek perumahan Villa Kencana Cikarang ini rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 105 hektar di Bekasi. Total rumah yang akan dibangun mencapai sekitar 8.749 unit rumah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement