Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jabar-Tiongkok Perkuat Kerjasama Sistem Transportasi dan Perdagangan Kopi

Jabar-Tiongkok Perkuat Kerjasama Sistem Transportasi dan Perdagangan Kopi Kredit Foto: Pemprov Jabar
Warta Ekonomi, CHONGQING -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) ?Jawa Barat akan mengaplikasikan sistem transportasi publik yang berjalan di Kota Metropolitan Chongqing, Tiongkok melalui kerja sama Sister Province yang akan ditandatangani Senin ini. Chongqing bisa menjadi kiblat sistem transportasi yang terintegrasi dan lengkap mulai dari monorel, subway, bus, dan moda transportasi lainnya.?

Selain itu, Jabar pun berharap pada Chongqing bisa menjadi jembatan perdagangan untuk memasarkan kopi asal Jabar di Tiongkok dan di dunia pada umumnya. Chongqing merupakan pintu gerbang perdagangan dari Asia ke Eropa. Chongqing pun menjadi pusat perdagangan kopi dunia urutan ketiga.

Kepala Biro Pemerintahan dan Kerja Sama? Provinsi Jawa Barat Taufiq Budi Santoso menuturkan kedua bidang tersebut menjadi bobot yang cukup tinggi dalam kerja sama antara daerah tersebut.

"Latar belakang MoU Sister Provinxe antara Jawa Barat dan Chongqing yaitu rencana Jabar yang akan mengembangkan transportasi dengan moda monorel terutama di Bandung Raya. Itu yang diusulkan kerja sama dengan badan usaha yang ada di Chongqing," katan Taufik dalam keternagan resminya, Senin (8/5/2017).

Menurut dia, pada prosesnya, sebelumnya Jabar dikunjungi oleh delegasi Chongqing ke Jabar pada tahun 2015 lalu. Mereka melakukan LoI (Letter of Intent) di Bandung untuk menyiapkan rencana kerja sama yang lebih luas.

"Fokusnya pengembangan perkotaan dan pengembangan layanan transportasi publik di perkotaan. Itu yang difokuskan selain pendidikan dan pariwisata,"ujarnya

Dalam hal ini, lanjut Taufik, pihaknya ingin mempelajari sistem transportasi perkotaan yang ada di Chongqing. Menurut data analisa sekunder, Chongqing ini lengkap sistem transportasinya mulai dari monorel, subway bus dan moda lain yang disediakan untuk melayani mobilitas warga di sana.

"Monorel di sini beda, kapasitas angkutnya besar. Ini yang ingin kita pelajari sistemnya dulu. Apabila kita aplikasikan di Jabar, mana yang paling pas khususnya untuk metropolitan di Jabar, termasuk? di aerocity Kertajati. Kita ingin kota baru di aerocity Kertajati lengkap dengan intermoda yang terintegrasi," tuturnya.

Mengenai teknologi, lanjut dia, pihaknya pun akan mempertimbangkan yang efektif dan efisien. Di Indonesia memang sudah ada pembuat kereta api, tapi kita ingin lihat di Chongqing untuk mendapat kesimpulan yang paling efektif dan efisien.

"Kalau ?resmi beli, operasional, maintenan, transfer of knowledge pasti akan terjadi, tapi hal itu akan dibahas lebih lanjut,"ujar dia.

Kedua, sambung Taufik, yang menjadi bobot yang cukup besar pada kerja sama tersebut yaitu Chongqing sebagai pusat perdagangan ?tidak hanya untuk Tiongkok tapi untuk negara lain di sekitar Tiongkok. Chongqing pun pintu gerbang ke Eropa.

"Meski jauh tapi ada penghubung transportasi dari Chongqing ke Eropa. Selain itu terkenal pusat perdagangan kopi, tiga besar di dunia. Di Jabar juga produksi kopi. Jadi bagaimana kopi Jabar diperkenalkan ke dunia melalui Chongqing,"pungkasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: