Sejak mulai diluncurkan di Indonesia pada 2014 Vivo smartphone mengalami pertumbuhan yang kian pesat. Bahkan, tahun ini telah mendirikan pabrik kedua dengan kapasitas produksi 5 Juta unit ponsel per tahun.
"Dan tahun depan meningkat 10 juta unit per tahun," tutur CEO Vivo Smartphone Mobile Indonesia James Wei saat peluncuran Vivo V5s di Jakarta, belum lama ini.
Vivo juga menargetkan sambung James 20 ribu pekerja pada akhir tahun ini yang sebelumnya sudah ada 13 ribu karyawan yang telah bergabung.
"Pada masa mendatang Vivo terus melakukan investasi pada pasar lokal, kami juga berikan lokal centre untuk berikan smartphone terfavorit bagi konsumen Indonesia," imbuh dia.
James berjanji kepada konsumen jika Vivo terus berkomitmen menciptakan?smartphone
dengan tampilan yang excellent atau sangat baik serta kualitas audio tingkat profesional.
"Tahun 2009 Vivo memulai strategi globalisasi dan dengan berkembang pesat di Indonesia, India, Thailand, Malayasia, Myanmar, Vietnam, Filipina dan saat ini Vivo telah memasuki 13 pasar global," terang dia.
James mengatakan per tahun 2016 Vivo telah memiliki tujuh pusat penelitian dan pengembangan seperti di Silicon Valley, San Diego, Beijing, Shenzhen, Hangzhou, Nanjing dan Chang'an. Dan menurut data IDC terbaru Vivo menampati posisi top 5 dalam kategori smartphone dengan penjualan terbanyak sedunia.
"Di saat bersamaan kami juga mentaati peraturan pemerintah mengenai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Sampai saat ini nilai TKDN telah melebihi 30 persen yang merupakan salah satu brand pertama bisa melewati standar TKDN ini," ujar dirinya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Advertisement