Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KPPU Belum Selidiki Dugaan Peredaran Daging Celeng di Jabar

KPPU Belum Selidiki Dugaan Peredaran Daging Celeng di Jabar Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Syarkawi Rauf mengaku pihaknya belum menyelidiki dugaaan peredaran daging celeng di wilayah Jawa Barat.

"Kita belum temukan dan belum lakukan penyelidikan sejauh itu ya, tapi informasi yang kami peroleh di Rumah Potong Hewan (RPH) itu pasokan daging sapinya masih stabil dari feedloater ke RPH,"katanya kepada wartawan di Bandung, Kamis (1/6/2017) malam.

Syarkawi mengungkapkan pasokan daging sapi dalam dua minggu sebelum bulan Ramadan masih sekitar 105 sampai 107 ekor per hari. Bahkan diprediksi menjelang Idul Fitri jumlahnya akan naik hingga 6 kali lipat.

"Nah, Ramadan ini jumlahnya meningkat 4 kali lipat atau bahkan diperkirakan menjelang Idul Fitri akan naik lagi sampai 6 kali lipat,"ujarnya

Syarkawi menegaskan pasokan daging sapi menjelang Idul Fitri dipastikan terpenuhi sehingga tidak ada alasan terjadinya kenaikan harga di Jawa Barat.?

"Para feedloater yang ada di sana sanggup memasok sapi siap potong ke RPH itu, berapa pun permintaan konsumen. Jadi tidak ada alasan lagi harga daging sapi naik,"tegasnya.

Adapun, Kepala Dinas Peternakan Jabar, Dody Firman Nugraha memastikan pihaknya tidak akan tinggal diam terkait isu beredarnya daging celeng atau oplosan yang dijual di salah satu pasar di Jabar.?

"Kita akan melakukan pengecekan ke lapangan untuk memastikan kabar tersebut,"tegasnya

Dodi mengatakan pihaknya bersama Satgas Pangan akan berusaha mengantisipasi adanya daging celeng dengan melakukan pemeriksaan intensif ke pasar-pasar di beberapa titik Kota Bandung serta pasar di kabupaten/kota lainnya.

"Pengalaman tahun lalu, kita dapat info soal daging celeng, saat sidak ke lapangan karena info sudah menyebar, pedagang yang dicurigai menjual daging celeng kabur. Biasanya kata pedagang yang sudah lama, yang menjual daging campuran itu orang baru dan memang tidak dikenali. Intinya, Kita akan lakukan sidak dan tidak akan diinfokan kapannya,"pungkasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: