Tren kenaikan permintaan yang diikuti kenaikan harga menjelang Ramadan sudah mulai terlihat pada data inflasi Mei 2017 yang sebesar 0,39%. Selain naiknya harga pangan, laju inflasi bulan lalu itu juga dipicu oleh kelompok sandang yang mengalami inflasi 0,23%.
"Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi dari kelompok ini adalah baju muslim wanita sebesar 0,01%," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (2/6/2017).
Selain itu kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar juga turut mengalami inflasi sebesar 0,35%. Komoditas dominan yang memberikan andil terhadap inflasi ialah tarif listrik sebesar 0,06%.
"Kenaikan tarif listrik akibat penyesuaian tarif listrik tahap kedua untuk pelanggan pascabayar daya 900 VA nonsubsidi,? tambahnya.
Suhariyanto melanjutkan, inflasi tertinggi pada Mei terjadi di Tual, yakni sebesar 0,96% dan terendah terjadi di Mamuju 0,02%. Sedangkan, deflasi tertinggi terjadi di Manado -1,13% dan terendah terjadi di Pematangsiantar sebesar -0,01%.
"Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK hingga bulan Mei tercatat 1,67% (ytd) atau secara tahunan mencapai 4,33% (yoy)," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement