Suntikan investasi kepada perusahaan, khususnya perusahaan rintisan (startup) menjadi salah satu kunci pertumbuhan perusahaan. Apalagi jika nilai startup-nya menjadi berkali lipat gelembungnya. Nah, inilah salah satu peran venture capitalist. Siapa saja beraset terbesar?
Kalau mengingat venture capital (VC), pasti akan mengingat startup. Keberadaan VC menjadi salah satu bagian yang penting dalam pertumbuhan startup. VC memberikan modal kepada startup yang potensial dan sedang berkembang agar menjadi perusahaan yang lebih besar lagi nilainya.
Adapun pihak yang berperan menjalankan aktivitas manajemen dan administrasi pendanaan, penyaluran, serta pengawasan VC tersebut adalah venture capital fund atau venture capitalist. Para perusahaan perintis berlomba-lomba untuk mendapatkan pendanaan dalam pengembangan bisnisnya secara bertahap. Aktivitas perusahaan VC di Indonesia sudah banyak. Tidak hanya venture capitalist dari luar negeri, tapi juga lokal.
Perkembangan VC tampaknya terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. VC di beberapa negara telah mencapai pertumbuhan investasi yang semakin besar. Bahkan pada hasil tahun 2016 lalu, perusahaan di berbagai dunia ini telah menggelontorkan senilai US$100 miliar ke startup-nya.
Ada sejumlah fenomena yang tampak dalam perkembangan VC, antara lain banyak perusahaan yang memilih untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan kecil untuk menginspirasi proses inovasi mereka dan jumlah dana yang diberikan terus meningkat. Di samping itu, VC juga turut meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) startup. Berikut ini 10 Perusahaan Venture Capital (VC) yang mencatatkan pertumbuhan dana dan aset terbesar pada tahun 2016 yang dihimpun dari berbagai sumber.
1. Apollo Global Management, LLC (Aset: US$188,8 miliar)
Apollo Global Management, LLC merupakan salah satu VC yang mempunyai aset dalam jumlah yang relatif besar. Aset Apollo sebanyak US$188,8 miliar dalam total aset saham yang dikelola swasta di bawah manajemen (assets under management/AUM). Sejak didirikan pada tahun 1990 oleh Leon Hitam, mantan Drexel Burnham Lambert, Apollo telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan venture capital (VC) terbesar di dunia. Perusahaan ini beroperasi secara global dan berkantor pusat di New York. Lokasi lainnya berada di Los Angeles, London, Frankfurt, dan Singapura.
Model bisnis ini terintegrasi dengan menggabungkan kekuatan ekuitas, kredit, real estate, dan basis modal intelektual yang luas dari Apollo Global untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Keahlian mereka dalam berinvestasi dan kemampuan untuk menginvestasikan modal serta mengembangkan aset di bawah manajemen sudah tidak diragukan lagi. Pengetahuan industri yang mendalam serta adanya kerja sama yang kuat dengan tim manajemen perusahaan merupakan kunci strategis untuk menciptakan peluang investasi. Dengan begitu, hubungan baik yang mencakup banyak investor paling terkemuka di dunia banyak terjalin.
2. The Carlyle Group (Aset: US$158 miliar)
The Carlyle Group mempunyai aset sekitar US$158 miliar pada tahun 2016. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1987 di Washington DC. Saat ini, perusahaan tersebut telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan venture capital (VC) terbesar dan paling sukses di dunia, dengan lebih dari 1.600 profesional yang beroperasi di 35 kantor di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Timur Tengah, Afrika, Asia, dan Australia. Perusahaan yang memasang prinsip ?Kami Bekerja untuk Investor Kami? ini telah memiliki lebih dari 1.750 investor dari 82 negara yang mengandalkan Carlyle agar menyalurkan investasi. Para investor yang beragam berasal dari dana pensiun publik dan swasta, serikat pekerja, serta perusahaan.
3. The Blackstone Group L.P. (Aset: US$146 miliar)
The Blackstone Group L.P. didirikan pada tahun 1985 dan berkantor pusat di New York, Amerika Serikat. Selain itu, perusahaan ini memiliki delapan kantor tambahan di Amerika Serikat. Selain itu, venture capital (VC) memiliki kantor-kantor di negara lain, seperti di London, Paris, D?sseldorf, Sydney, Tokyo, Hong Kong, Singapura, Beijing, Shanghai, Madrid, Mumbai, dan Dubai.
Pada tahun 2016, Blackstone Group mempunyai aset sekitar US$146 miliar. Perusahaan ini menyatakan bahwa modal intelektual sangatlah penting untuk menyediakan solusi inovatif dan pada akhirnya memiliki dampak kepada perekonomian yang positif. Blackstone telah banyak menarik startup untuk membangun bisnisnya bersama mereka. Perusahaan ini berinvestasi di berbagai bidang, termasuk energi, ritel, dan teknologi.
4. Kohlberg Kravis Roberts & Co. L.P. (Aset: US$129,6 miliar)
Kohlberg Kravis Roberts & Co. L.P. atau KKR & Co. L.P. memiliki sekitar US$129,6 miliar aset saham yang dikelola swasta. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1976 dan berkantor pusat di New York. KKR merupakan perusahaan investasi global yang mengelola investasi di beragam kelas aset, termasuk saham, energi, infrastruktur, real estate, dan kredit. Sebagai investor dengan visi industrialis, KKR bertujuan untuk menghasilkan investasi dengan pendekatan dan disiplin, mempekerjakan orang berkualitas tinggi, mengejar standar keunggulan tertinggi, serta menyelaraskan dengan orang-orang dari semua mitra
5. Ares Management L.P. (Aset: US$99 miliar)
Manajemen Ares (NYSE: ARES) yang berkantor di Los Angeles beroperasi di seluruh dunia dengan kantor tambahan di London, Hong Kong, dan Shanghai. Saat ini, perusahaan memiliki aset saham yang dikelola swasta lebih dari US$99 miliar. Ares beroperasi terutama di Amerika Serikat dan mengkhususkan diri dalam menyediakan pembiayaan untuk akuisisi dan lebih dari 15 kantor di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia. Sejak awal 1997, Ares telah menganut filosofi investasi disiplin yang berfokus pada memberikan risiko disesuaikan hasil investasi yang kuat di seluruh siklus pasar. Ares percaya masing-masing tiga kelompok investasi yang berbeda namun saling melengkapi dalam kredit, private equity, dan real estate adalah pemimpin pasar berdasarkan aset di bawah manajemen dan kinerja investasi.
6. Oaktree Capital Management L.P. (Aset: US$97 miliar)
Oaktree Capital Management (NYSE: OAK) berdiri sejak tahun 1995. Perusahaan yang bermarkas di Los Angeles ini memiliki kantor di sejumlah negara, seperti London, Hong Kong, Paris, Singapura, dan Seoul. Oaktree mengkhususkan diri dalam hasil yang tinggi dan merupakan investor yang terbesar. Dengan sekitar US$97 miliar aset saham yang dikelola swasta di bawah manajemen, dua dari fokus perusahaan saat ini berada di AS real estate komersial dan obligasi korporasi yang diterbitkan di negara berkembang. Oaktree Capital Management L.P. bertujuan untuk selalu unggul dalam berinvestasi. Oaktree Capital Management berusaha untuk kembali unggul di venture capital di dunia. Mereka tetap memprioritaskan tindakan yang dilakukan untuk menghasilkan konsistensi, perlindungan modal, dan kinerja yang unggul.
7. Bain Capital L.P (Aset: US$75 miliar)
Bain Capital didirikan pada tahun 1984 dan berkantor pusat di Boston. Bain merupakan salah satu perusahaan venture capital yang diakui paling banyak di seluruh dunia. Dirintis melalui pendekatan berbasis konsultasi untuk investasi saham swasta. Perusahaan ini bermitra erat dengan tim manajemen untuk menawarkan wawasan yang menantang pemikiran konvensional, membangun bisnis besar, dan meningkatkan operasi. Saat ini, Bain Capital L.P. mengelola sekitar US$75 miliar aset saham yang dikelola swasta.
Seiring waktu, Bain Capital telah diperluas ke seluruh kelas aset untuk membangun salah satu platform aset alternatif terkuat di dunia, yaitu dengan menciptakan nilai melalui saham swasta, saham publik, pendapatan tetap, kredit dan investasi modal ventura di beberapa sektor, industri, serta geografi. Bain Capital beroperasi secara global dengan kantor tambahan di Chicago, Dublin, Hong Kong, London, Melbourne, Mumbai, Munich, New York, Palo Alto, San Francisco, Shanghai, Sydney, dan Tokyo.
8. TPG Capital L.P. (Aset: US$74 miliar)
TPG Capital sebelumnya dikenal sebagai Texas Pacific Group. TPG berkantor pusat di Fort Worth Texas, California, dan San Francisco. Perusahaan ini memiliki kantor tambahan di Eropa, Asia, Australia, dan bagian lain dari Amerika Utara. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1992 oleh David Bonderman, James Coulter, dan William S. Price III.
Dengan sekitar aset saham yang dikelola swasta US$74 miliar, TPG Capital merupakan salah satu perusahaan venture capital terbesar di dunia yang terfokus pada pertumbuhan modal dan investasi. TPG juga mengelola dana investasi yang mengkhususkan diri dalam pertumbuhan modal, modal ventura, ekuitas publik, dan investasi utang. Perusahaan berinvestasi dalam berbagai industri termasuk konsumen/ritel, media dan telekomunikasi, industri, teknologi, wisata/rekreasi, serta perawatan kesehatan.
9. Fortress Investment Group, LLC (Aset: US$69,8 miliar)
Fortress Investment Group yang berkantor pusat di New York memiliki sekitar US$69,8 miliar aset saham yang dikelola swasta dan tersebar di seluruh divisi saham, pendanaan, dan kredit. Fortress menawarkan berbagai strategi investasi untuk investor, baik pihak pemerintahan maupun pihak swasta di seluruh dunia. Didirikan pada tahun 1998, Fortress berupaya untuk menyediakan investor yang unggul dalam menghadapi setiap risiko dan mempunyai struktur manajemen yang erat sejalan kepentingan investor dan manajer.
Adapun Fortress mempunyai kompetensi dalam beragam jenis aset. Keahlian Fortress meluas ke harga yang memiliki pembiayaan dan mengawasi pengelolaan aset fisik dan keuangan mulai dari real estate dan aset modal. Dalam perjalanan melaksanakan investasi dan operasi perusahaan portofolio, Fortress telah mengembangkan tim profesional investasi dengan keahlian yang signifikan dan hubungan dengan perusahaan terkemuka di institusi dan individu di seluruh dunia.
10. Ardian (Aset: US$60 miliar)
Ardian memiliki sekitar US$60 miliar aset saham yang dikelola swasta. Perusahaan yang didirikan oleh Dominique Senequier dan berkantor pusat di Paris ini memiliki kantor di Eropa, Amerika Utara, dan Asia. Perusahaan ini menawarkan berbagai dana, termasuk dana langsung, infrastruktur, dan real estate. Saat ini, Ardian telah memiliki banyak investor, termasuk investor institusi, pendanaan, instansi pemerintah, dana pensiun, dan perusahaan asuransi.
Penulis: Ongki N. Purba
Sumber: Majalah Warta Ekonomi 04/XXVIII/2017
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement