PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menargetkan bahwa dalam waktu lima tahun mendatang kontribusi ekspor akan mencapai 10 persen dari pendapatan perseroan. Angka tersebut meningkat dua kali lipat jika dibandingkan nilai ekspor perseroan di tahun ini yang baru sebesar lima persen, dari total penjualan tahun 2016 sebesar Rp19,3 triliun.
"Mudah-mudahan lima persen bisa double mungkin 3-5 tahun kita 10 persen. Hal ini bisa dengan membuka ekspansi produk baru," kata Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius saat ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Senin (5/6/2017).
Untuk itu, perseroan akan memperluas pasar ekspor dengan mulai masuk ke negara-negara di Timur Tengah. Awalnya, perseroan akan mulai masuk ke Dubai, Uni Emirate Arab (UEA), dengan memasarkan produk minuman Hydro Coco.
"Kita coba apakah secara seleranya cocok enggak. Kita sedang jajaki, tes pasar, kita sudah kirim produk, mencari local partner, dan mencari distribusi, sebelum dilakukan promosi besar-besaran,?" katanya.
Perseroan pun tetap akan memfokuskan diri untuk ekspor ke pasar di kawasan ASEAN, seperti ke Filipina, Vietnam, Myanmar, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
"Ya kita lihat ASEAN masih dominan karena ASEAN regional kita paling dekat dan memang kita fokuskan area ASEAN. Kita ada investasi di Filipina, investasi di Vietnam, Myanmar itu negara fokus. Yang lain juga ?Malaysia, Singapura, Thailand," jelas dia.
Sekadar informasi, Kalbe Farma merupakan salah satu produsen produk kesehatan terbesar di Asia Tenggara. Saat ini Kalbe Farma memiliki 35 anak usaha dan 10 fasilitas prosuk yang berstandar internasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement