Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Proyeksi Kebutuhan Listrik pada 2022 Capai 308.533 GWh

Proyeksi Kebutuhan Listrik pada 2022 Capai 308.533 GWh Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Kebutuhan energi listrik di Indonesia dari tahun ke tahun akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya populasi penduduk dan kemajuan ekonomi. Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Tahun 2016-2025, dengan proyeksi pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 0,8 ? ,1% per-tahunnya dan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6?7,3% per-tahunnya, maka proyeksi kebutuhan energi listrik diprediksi pada tahun 2022 adalah sebesar 308.533 GWh.?

General Manajer PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah I (UIP JBT I) Anang Yahmadi menjelaskan setidaknya harus ada pertumbuhan produksi energi listrik sebesar 90% pada Tahun 2022 agar kebutuhan listrik di masa mendatang dapat terpenuhi.

"Dalam mempercepat proses produksi listrik di Indonesia, PLN? melalui Keputusan Direksi No.284.K/DIR/2009 tanggal 7 Desember 2009 membentuk Unit Pembangkitan Hidro Jawa yang saat ini telah berubah nama menjadi Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah I yang bertugas melaksanakan pembangunan Pembangkit Listrik di Regional Jawa Bagian Tengah,"katanya kepada wartawan di Bandung, Senin (5/6/2017).

Terdapat 8 pembangkit di Regional Jawa Bagian Tengah dengan total kapasitas listrik sebesar 6,777 MW. 5 pembangkit diantaranya berada di bawah kendali konstruksi UIP JBT I meliputi PLTA Upper Cisokan Pumped Storage 4x260 MW, PLTA Jatigede 2x55 MW, PLTU Indramayu 2x1000 MW, PLTGU Muara Tawar Add on Blok 2,3,4 650 MW, dan PLTA Matenggeng 900 MW.?

"Sedangkan 3 pembangkit lainnya berada di bawah kendali IPP (swasta), diantaranya PLTU IPP Batang 2x1000 MW, PLTA IPP Rajamandala 1x47 MW, dan PLTP IPP Karaha 1x30 MW,"ujarnya.

Bantuan Infrastruktur dan CSR

Selain membangun pembangkit, dikatakan Anang,? PLN UIP JBT I juga memberikan bantuan Infrastruktur untuk mendukung pembangunan di wilayah sekitar proyek. Salah satunya di sekitar proyek PLTA Cisokan.?

"PLN hingga saat ini masih terus menggenjot pelaksanaan pembangunan Infrastruktur yang dianggarkan sebesar 225 milyar rupiah di Kabupaten Bandung Barat dan 175 milyar rupiah di Kabupaten Cianjur agar rampung sesuai target waktu yang ditentukan,"paparnya.

Kendati pembangunan konstruksi utama proyek belum dimulai dan keberadaan pembangkit tersebut belum terlihat, masyarakat di sekitar PLTA ini sudah dapat merasakan perubahan positif melalui bantuan tersebut.?

Salah satunya, lanjut Anang, dengan adanya akses jalan yang lebih baik. Sebelum ada peningkatan jalan, akses menuju desa di sekitar proyek tergolong rusak dan sempit sehingga tidak semua jenis kendaraan bisa berlalu lalang.?

"Dengan bantuan infrastruktur ini tentu diharapkan masalah sosial yang mengemuka pada masa persiapan dan pelaksanaan konstruksi pembangkit dapat teratasi,"pungkasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: