Warta Ekonomi, Makassar -
Kebutuhan gas di Kota Makassar mengalami lonjakan yang cukup signifikan selama bulan suci Ramadan. Permintaan gas elpiji 3 kilogram bahkan melampaui prediksi Pertamina. Semula, perusahaan pelat merah tersebut memproyeksikan tambahan pasokan enam persen. Namun, tambahan kuota yang direalisasikan mencapai 8 persen. Konsumsi masyarakat yang tinggi selama Ramadan menjadi pemicunya.
Area Manager Communication & Relation Pertamina Sulawesi, Hermansyah Y Nasroen, mengatakan pasokan gas elpiji 3 kilogram pada waktu normal berkisar 53 ribu tabung per hari. Namun, selama Ramadan, pasokannya ditambah sebesar 8 persen menjadi 57 ribu tabung per hari. "Selama Ramadan memang krusial karena adanya peningkatan aktivitas memasak, apalagi menjelang Idul Fitri. Makanya sekarang ditambah 6-8 persen," kata Hermansyah, Kamis, (15/6/2017).
Penambahan pasokan gas elpiji bukan kali pertama dilakukan Pertamina di Sulawesi. Pada awal Ramadan, kuota elpiji untuk subsidi telah ditambah sekitar 6 persen. Namun jumlah permintaan ternyata di luar dugaan. Meski ada lonjakan penggunaan elpiji, Hermansyah mengaku tetap optimistis stok yang dimiliki Pertamina mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.?
Hermansyah menyatakan pihaknya berani menjamin stok gas elpiji 3 kilogram tetap aman hingga Lebaran dengan catatan tidak ada penyimpangan peruntukan. "Kami mengharapkan pengguna elpiji 3 kilogram sesuai peruntukkan. Itu kan subsidi jadi masyarakat yang tidak berhak ya jangan gunakan. Dengan begitu, kuota elpiji tidak tergerus oleh orang-orang yang tidak layak," papar dia.
Insya Allah kita jamin aman. Kita harapkan pengguna lpg tiga kilo benar2 sesuai peruntukannya masyarakat yang seharusnya tidak menggunakan lpg tiga kilo yah jangan menggunakan. Kembali lah kejalan yang benar menggunakan lpg yang non subsidi. Sehingga kuota lpg ini tidak tergerus oleh orang yang tidak layak. Kan bersubsi dan harus dikuotakan pemerintah
General Manager Pertamina Sulawesi, Joko Pitoyo, membenarkan tingginya pennggunaan gas elpiji di wilayahnya sepanjang Ramadan.Toh demikian, hal tersebut telah diantisipasi dengan penyediaan stok yang lebih banyak. Diharapkannya pula penggunaannya bisa tepat sasaran agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.?
"Untuk gas elpiji, kami sudah lakukan penambahan 6 persen. Namun, realisasinya ternyata penyalurannya ternyata lebih dari itu. Semoga saja tidak ada gejolak," pungkas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement