Pakaian kotor yang menumpuk kerap menjadi permasalahan bagi sebagian orang yang memiliki aktivitas padat di luar rumah. Jasa laundry atau cuci pakaian menjadi solusi paling tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Akan tetapi, tidak semua jasa laundry yang dianggap sudah memecahkan permasalahan dapat memberikan manfaat yang memuaskan.
Pelayanan yang kurang maksimal, lemahnya prosedur operasional perusahaan laundry, dan peralatan laundry yang tidak lengkap seringkali menimbulkan masalah baru, seperti adanya pakaian yang hilang, tertukar, atau bahkan rusak.
Delapan tahun hidup di negeri singa, membuat Jay Jayawijayaningtiyas (29), seorang pemuda kelahiran Bandung 11 Agustus 1988 merasa harus kembali menetap di Indonesia ketika menyaksikan permasalahan di ranah kebutuhan sandang sehari-hari tersebut yang dianggapnya cukup fundamental.
"Ketika pulang ke Indonesia, saya harus cuci baju ke laundry, tetapi ternyata itu tidak memuaskan. Baju hilang, tertukar, dan sebagainya. Ini masalah yang harus dipecahkan. Akhirnya, diskusi dengan teman-teman tentang bagaimana memecahkan masalah tersebut," ungkap Jay kepada Warta Ekonomi, Rabu (5/7/2017).
Akhirnya, Jay dan seorang temannya yang bernama Made Limas, mulai membuat terobosan untuk masalah di bidang laundry pada 2015 akhir lalu. Dengan memanfaatkan teknologi, Jay membuat bisnis laundry dengan memberi pelayanan yang lebih praktis kepada customer.
Ahlijasa, sebuah jasa laundry online yang diciptakan Jay, dengan maksud mempermudah customer untuk melakukan order?cuci pakaian melalui perangkat Android atau website. Melalui Ahlijasa.com, Jay menawarkan pelayanan antar-jemput pakaian yang akan memudahkan pelanggan?karena dinilai lebih efisien waktu dan tenaga.
Bisnis jasa laundry online yang digagas Jay tidak lantas mendatangkan kesuksesan yang cepat atau instan. Ia mengaku sempat mengalami berbagai hambatan di awal berbisnis.
"Kalau awal masih banyak yang belum yakin karena konsumen terbiasa dengan laundry yang biasa, tetapi kita terus memperkenalkan konsep baru ini ke konsumen," tutur Jay.
Mendapatkan kepercayaan konsumen memang bukan hal yang mudah, namun Jay terus melakukan inovasi untuk membuat produknya lebih diminati konsumen. "Kita yang penting bikin product yang bagus saja. Kalau orang sudah pakai kemudian mereka suka, mereka akan merekomendasikan ke teman-temannya," kata Jay.
Keseriusan dan kerja keras Jay pun membuahkan hasil. Konsumen Ahlijasa terus meningkat setiap tahunnya. Selain itu, Ahlijasa juga sukses meraih juara Startup World Cup yang mewakili Asia Tenggara dan mendapatkan pendanaan tahap awal (seed funding) pada 2017 awal lalu.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement