Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengklaim Amerika Serikat tertarik dengan program deradikalisasi yang diterapkan di Indonesia. Asisten Khusus Presiden AS untuk Keamanan Nasional dan Penanggulangan Terorisme Thomas P Bossert menyampaikan pujian tersebut, kata Alius.
Alius dan Bossert bertemu di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat pada Selasa (11/7) waktu setempat. Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya antara Menlu Retno LP Marsudi dengan Bossert pada Juni lalu.?
"Mr Bossert ingin tahu pengalaman Indonesia selama ini dalam menanggulangi terorisme termasuk di antaranya mengenai tantangan dari 'FTF (Foreign Terrorist Fighter) returnees baik terhadap Indonesia maupun kawasan lain, serta upaya meningkatkan kerja sama penanggulangan terrorisme antarkedua negara," ujar Suhardi.?
Kepada Bossert, mantan Kabareskrim Polri ini menyampaikan pentingnya upaya menyeimbangkan antara penggunaan pola pendekatan keras dan pendekatan lunak dalam penanggulangan terorisme.?
"Terlebih dalam 'soft approach'?Indonesia relatif berhasil dalam program deradikalisasi, di mana teroris yang telah menjalani masa hukuman dari sebanyak 560 orang hanya tiga orang yang kembali melakukan tindakan terorisme," pungkas Alius.
Mantan Kapolda Jawa Barat ini menjelaskan program kontraradikalisasi yang dilakukan BNPT menggandeng unsur masyarakat termasuk pemuda, netizen, dan juga mantan aktivis teroris untuk melakukan kontranarasi.
"Dan ini juga berjalan efektif dan menjadi program unggulan nasional," kata mantan Kadiv Humas Polri ini. (ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement