Bank Indonesia (BI) terus mendorong peran ekonomi syariah dalam mendukung pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional. Salah satu upaya bank sentral dari sisi sistem pembayaran ialah dengan mengembangkan kartu kredit dan uang elektronik (e-money) syariah.
Hal tersebut disampaikan Gubernur BI Agus Martowardojo dalam diskusi panel bertajuk Peran Ekonomi Syariah dalam Arus Baru Ekonomi Indonesia, yang digagas BI bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI), di Jakarta, Senin (24/7/2017).
"Ekonomi syariah dinilai merupakan salah satu jawaban atas permasalahan ekonomi yang masih terdapat di Indonesia, yaitu kesenjangan sosial. Sistem ekonomi syariah merupakan sistem ekonomi yang menjunjung tinggi keadilan, kebersamaan, dan keseimbangan dalam pengelolaan sumber daya," ujar Agus.
Selain itu, ekonomi syariah juga dilengkapi dengan mekanisme distribusi harta kepada masyarakat miskin serta dorongan partisipasi masyarakat untuk berkontribusi bagi kepentingan publik, sehingga bersifat inklusif. Dia mengatakan bahwa kerja sama yang dilakukan dengan MUI merupakan kontribusi organisasi dalam membangun dan mengembangkan perekonomian nasional yang berlandaskan prinsip syariah.
Selanjutnya, pengembangan program ekonomi dan keuangan syariah secara nasional diharapkan akan memberikan dampak yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan sektor produksi yang semakin kuat dan merata, meningkatkan daya tahan ekonomi (resilience) terhadap gangguan baik internal maupun eksternal, meningkatkan stabilitas dan efisiensi sektor keuangan syariah, membuka peluang pelaksanaan program literasi ekonomi syariah, serta mendorong program penelitian dan inovasi untuk semakin berkembang guna menjawab segala tantangan perekonomian Indonesia di masa sekarang dan yang akan datang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement