Turunkan Biaya Operasional, Perbankan Berlomba Tingkatkan Layanan Digital
Senior Executive Vice President Perbankan Digital dan Finansial Inklusif Bank Mandiri, Rahmat B. Triaji mengatakan saat ini industri perbankan berlomba-lomba meningkatkan layanan digital untuk menurunkan biaya operasional dan juga memperoleh penambahan dana murah agar lebih efisien dalam menyalurkan kredit. Dia mengatakan persaingan layanan perbankan digital, terutama antara bank-bank besar, kian sengit.
"Untuk Mandiri, perbankan digital melalui layanan transaksi ATM, apliasi Mandiri Online dengan "mobile banking" dan "internet banking", dapat menambah pasokan dana murah terutama dari nasabah ritel dan nasabah segmen "merchant" (usaha)," kata Rahmat dalam diskusi di Jakarta, Senin (24/7/2017).
"Nasabah 'merchant' melalui digital, semakin banyak omzetnya berputar di Bank Mandiri, semakin banyak transaksi, ini yang dicari perbankan," katanya. Meskipun demikian, Rahmat tidak mengungkapkan kontribusi perbankan digital terhadap dana murah Mandiri.?Namun Rahmat meyakini, dengan perbankan digital, kontribusi dana murah akan semakin meningkat bagi perseroan. Di semester I 2017, dana murah di Dana Pihak Ketiga Bank Mandiri sebesar Rp490,2 triliun atau tumbuh 11,6 persen.
Selain itu, Rahmat menuturkan layanan perbankan digital juga diharapkan dapat mendongkrak pendapatan komisi (fee based income) ke pundi-pundi perseroan.?Di sisi efisiensi, dia meyakini perbankan digital juga akan memangkas Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Bank Mandiri.?"Investasi mendirikan kantor cabang itu bisa Rp1 miliar, kemudian sebulan untuk biaya operasional Rp100 juta. Itu akan menjadi sangat murah dengan layanan ATM dan Perbankan Digital," ujarnya. (ant/FH)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement