Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag Jabar) Hening Widyatmoko mengatakan pasokan garam untuk wilayah Jawa Barat terbilang minim sehingga garam yang beredar di pasaran berkurang bahkan? langka.
"Saya belum mendapat laporan resmi dari Kab/Kota tentang penyebab atau pemicu kelangkaan garam di Jabar," katanya kepada wartawan di Bandung, Kamis (27/7/2017).
Widi begitu sapaan Kadis Indag Jabar Hening Widyatmoko menjelaskan distributor garam mengalami pengurangan pasokan dari penyalur utama PT. Garam (persero).
Seperti diketahui, bahwa terdapat dua jenis garam yakni garam konsumsi atau nama lain untuk pengguna rumah tangga disebut garam meja dan Garam industri yaitu bahan yang digunakan oleh industri pengilah pangan, kosmetika dan pertambangan.?
Dikatakan Widi, garam konsumsi tergolong dalam produk yang wajib SNI dengan 13 syarat yang salah satunya kadar keasinan (Na Cl) minimal 97 persen. Garam rakyat masih lebih rendah dari kebutuhan. Sementara garam industri lebih ketat lagi persyaratan dan diimpor.?
"Sejauh yang saya ketahui, berlakunya hukum pasar, barang berkurang pasokan dan kebutuhan tetap, maka harga naik," ungkapnya
Kelangkaan garam saat ini dipicu salah satunya karena sejumlah gagal panen yang terjadi. Beberapa daerah penghasil utama garam di Jawa Timur seperti di pulau Madura megalaminya, disebabkan kemarau saat ini kemarau basah. Padahal produksi garam sangat bergantung pada matahari. Jadi di hulu terjadi kendala produksi, di hilir terkena dampak harga naik.?
Selain itu, produksi garam rakyat sulit memenuhi persyaratan wajib SNI yakni beryodium sehingga sebagian garam rakyat yang di produksi di Indarmayu dan Cirebon sulit mendapatkan harga yang sesuai disamping saat ini terkendala cuaca kemarau basah.
"Kami masih mencoba berkoordinasi dengan Kab/Kota untuk mendata seberapa besar kelangkaan garam terjadi. Bila sangat? mendesak, kami akan minta Kemendag membantu menambah pasokan garam konsumsi utk menekan harga garam di pasar," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement