Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan utang yang dilakukan pemerintah tidak masalah asal untuk membiayai kegiatan yang produktif.
"Dari sisi investor yang dilihat bukan utangnya, melainkan dipakai untuk apa. Tidak masalah kalau untuk memunculkan produktivitas, seperti pembangunan infrastruktur, pemenuhan gizi anak dan ibu hamil," kata Thomas dalam Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Kamis (27/7/2017).
Menurut Thomas, akan keliru jika dana hutang digunakan untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM).?Thomas menilai penggunaan utang untuk subsidi BBM ibarat "membakar uang dalam tangki bensin".
"Kalau untuk membangun infrastruktur, akan meningkatkan akses transportasi dan menurunkan biaya logistik," ujarnya.?Thomas mengatakan bahwa pemerintah tengah berupaya meningkatkan investasi. Masalahnya, ada yang berpikir investasi dari luar negeri itu selalu berupa utang. Menurut Thomas, itu tidak benar. Investasi bisa saja berupa modal tetap, bukan utang yang akan jatuh tempo.
"Investasi bisa berupa penanaman modal yang permanen. Investasi seperti ini cenderung dilakukan pada sektor-sektor yang bisa memberikan nilai tambah. Lembaga pemeringkat itu penilaiannya sangat kejam dan ketat. Amerika Serikat saja peringkatnya diturunkan. Oleh karena itu, kritik tentang utang tinggi itu ibarat orang baru menang lari maraton tetapi dikritik kurang atletis," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement