Warta Ekonomi, Tarakan -
Pertamina EP Tarakan Field pada September 2017 merencanakan pengeboran 4 sumur baru. Investasi tiap sumur diperkirakan menelan US$6?juta.
Field Manager Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field Adhi Herusakti mengatakan sejak tahun 1897 hingga kini ada 1.443 sumur tua di Field Tarakan.? Dari jumlah itu hanya 124 sumur yang aktif produksi yakni area Tarakan dan Sembakung.
"Sumur-sumur ini masih menghasilkan profit. Kita tidak rugi. Cukup ekonomis sambil kita lakukan efisiensi," katanya dalam Media Sharing SKK dan KKKS di kota Tarakan 27-28 Juli.?
Pertamina mengambil alih Field Tarakan melalui Pertamina EP Asset 5 Field Tarakan pada Oktober 2008.
Produksinya terus mengalami peningkatan. Sumur-sumur minyak di Tarakan ada didaratan sedangkan ?area Sembakung ada banyak di daerah rawa.
"Pada awal 2008 produk dari 350 BOPD menjadi 800 BOPD. Tahun 2011 mencapai 1.100 BOPD. Pada 2017 target kami 1.788 BOPD," bebernya.
"Tahun ini ungkapnya ada rencana pengeboran sumur baru. Kita rencanakan September ini. Lokasinya satu di Tarakan dan tiga di Sembakung.
"Satu sumur kita perkirakan ada 300 BOPD. Area yang kita bor ini potensi minyak masih bagus. Jadi memang selama ini baru akan dilakukan pengeboran kita rencanakan September," ungkapnya.
Jika ini berjalan lancar maka target produksi ?untuk Field Tarakan sampai akhir tahun 2000-2700 BOPD.
"Kedalaman sumur yang akan dibor 1.200 meter. Selama ini sumur lama kedalaman hanya 400 meter. Jadi lebih dalam dari sumur existing," ujarnya.
Lamanya kegiatan pengeboran baru di field Tarakan ini diakui Adhi karena membutuhkan waktu dan kajian lebih dalam dengan data-data potensi minyak yang ada di area kerja Asset 5 Field Tarakan.
" Jadi sebelum pengeboran baru harus dibuat kajian mendalam. Lalu dibuat buku pengembangan lapangan. Butuh data-data lapangan mengenai permasalahan, potensi cadangan, titik -titiknya pengeboran," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga memiliki rencana pengembangan 8 sumur baru namun hal ini masih dalam persiapan dan belum mendapatkan persetujuan SKK Migas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement