Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketika Pak Arcandra Cerita Soal Batas Energi Fosil di Hadapan Mahasiswa

Ketika Pak Arcandra Cerita Soal Batas Energi Fosil di Hadapan Mahasiswa Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar menekankan pengembangan energi baru terbarukan menjadi sebuah keharusan serta memenuhi unsur keekonomian agar pemanfaatannya tidak membebani masyarakat.

"Renewable energy?adalah keharusan bukan lagi pilihan apakah kita memilih fosil atau renewable energy. Yang terpenting adalah keekonomiannya. Jangan sampai kita mengembangkan sesuatu tapi yang kita kembangkan mahal sekali," kata Arcandra dalam sambutannya pada halal bihalal Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Minggu (30/7/2017).

Ia menjelaskan ada beberapa program kerjasama bidang EBT antara Balitbang Kementerian ESDM dengan UPN yang sudah berjalan, yakni pengembangan biofuel dari kemiri sunan dan shorghum.?Menurut dia, sifat energi fosil bukan termasuk energi yang habis, namun tidak bisa diproduksi lagi.

"Seandainya cadangan terbukti minyak kita 3,6 miliar barel dengan tingkat produksi 800 ribu per hari dan konstan, itu dalam waktu 12 tahun lagi akan habis. Itu yang harus kita ubah, yang benar adalah bukan habis, tetapi tidak bisa memproduksikan minyak," kata Arcandra.

Ia memaparkan energi fosil tidak habis karena belum ada teknologi yang bisa menguras minyak hingga di bawah perut bumi sampai 100 persen.?Teknologi yang ada saat ini baru mengeksplorasi paling banyak 40-50 persen minyak yang ada sehingga masih terdapat sekitar 60 persen minyak di bawah perut bumi.?Ia menganggap kondisi tersebut sebuah tantangan adanya teknologi baru yang bisa mengambil cadangan minyak tersebut. (ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: