Warta Ekonomi, Makassar -
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Nursam Salam, menyatakan orang yang hidup di kota lebih bahagia dibandingkan yang tinggal di desa. Hal tersebut tercermin pada indeks kebahagiaan 2017 berdasarkan klasifikasi wilayah yang dilansir BPS. Tercatat indeks kebahagiaan orang Sulsel di perkotaan mencapai 73,50. Sedangkan, mereka yang tinggal di desa hanya berkisar 70,80.?
Nursam menjelaskan terdapat beberapa faktor yang cukup berpengaruh yang menjadi dasar mengapa hidup di kota jauh lebih menyenangkan dibandingkan di desa. Dicontohkannya perihal akses informasi, teknologi dan komunikasi yang lebih luas di perkotaan ketimbang pedesaan. "Contoh kecil sinyal telepon maupun internet di perkotaan bagus. Kalau di desa kan terkadang susah," kata Nursam, di Makassar.?
Belum lagi perihal ketimpangan infrastruktur dan akses hiburan, dimana di kota jauh lebih baik. Kondisi tersebut membuat banyak orang di desa yang terkadang memilih hijrah ke kota, termasuk untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. "Di kota, kalau mau hiburan kan banyak pilihan. Banyak mal dan (bioskop), kalau di desa kan kurang, bahkan ada yang tidak ada. Itu semua mempengaruhi," terang Nursam.?
Berdasarkan data BPS, indeks kebahagiaan merujuk klasifikasi wilayah menunjukkan orang kota lebih bahagia dibandingkana orang desa dari segala komponen indikator. Dimensi kepuasan hidup misalnya, dimana orang kota (74,14) lebih baik dari orang desa (70,97). Lalu, dimensi perasaan menunjukkan orang kota (71,14) lebih tinggi dibandingkan orang desa (70,28). Dimensi makna hidup orang kota (75,01) pun lebih baik ketimbang orang desa (71,11).
Secara keseluruhan, BPS mencatat indeks kebahagiaan Sulsel pada 2017 tercatat 71,91 pada skala 0-100. Indeks kebahagiaan Sulsel lebih tinggi dibandingkan angka nasional yang hanya mencatat 70,69. Bahkan, Sulsel unggul di seluruh komponen indikator kebahagiaan. "Indeks kebahagiaan Sulsel berada pada urutan ke 15 dari 34 provinsi di Indonesia," terang Nursam.
Merujuk data BPS, provinsi dengan indeks kebahagiaan tertinggi dicatatkan oleh Maluku Utara sebesar 75,68. Disusul Maluku Utara (73,77), Sulawesi Utara (73,69) dan Kalimantan Timur (73,57). Adapun tiga provinsi dengan indeks kebahagiaan terendah yakni Papua (67,52), Sumatera Utara (68,41) dan Nusa Tenggara Timur (68,98). Adapun indeks kebahagiaan ibu kota negara alias DKI Jakarta beraada pada urutan ke-19 sebesar 71,33.
Indeks kebahagiaan diukur berdasarkan data hasil SPTK pada 2017 yang dilaksanakan serentak di 487 kabupaten/kota terpilih yang tersebar di 34 provinsi se-Indonesia. Total sampel yang dilibatkan mencapai 72.317 rumah tangga. Dari hasil survei tersebut dengan skala 0-100, bisa diketahui bahwa semakin tinggi nilai indeks menunjukkan tingkat kebahagiaan penduduk yang semakin baik. Sebaliknya, rendahnya nilai indeks menunjukkan ketidakbahagiaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement