Warta Ekonomi, Makassar -
Kinerja pasar modal di Sulsel pada Juli 2017 cukup menjanjikan. Buktinya, rata-rata pertumbuhan komponen pasar modal, baik itu nilai transaksi, jumlah rekening efek dan jumlah investor, mengalami lonjakan di atas 20 persen. Terlepas dari itu, pengembangan pasar modal di Sulsel masih terkendala beberapa hal. Setidaknya ada tiga problema atau permasalahan pasar modal di Sulsel yang telah teridentifikasi.?
Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi Keuangan Daerah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua), Muhammad Yusuf, menyatakan ada tiga isu strategis terkait problema pengembangan pasar modal. Pertama, rendahnya tingkat literasi dan inklusi pasar modal. Kedua, minimnya jumlah SDM bidang pasar modal yang memiliki lieciense sebagai wakil perantara pedagang efek dan wakil manajer investasi.
"Masih minimnya SDM bidang pasar modal di Sulsel tentunya menjadi hambatan bagi perusahaan efek untuk melakukan ekspansi (pembukaan cabang) serta pemasaran produk di Sulsel," kata Yusuf, saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Senin, (21/8/2017).
Problema ketiga, Yusuf mengungkapkan masih minimnya pemahaman perusahaan-perusahaan di daerah terkait skenario fund-raising melalui pasar modal. Sejauh ini, kata dia, hanya ada dua perusahaan di Sulsel yang telah melantai di bursa. Kedua issuer tersebut adalah PT Gowa Makassar Tourism Devolepment dan PT BPD Sulselbar.
Yusuf mengatakan guna mengatasi pelbagai problema pasar modal di Sulsel, pihaknya telah melakukan berbagai langkah. Di antaranya dengan melakukan edukasi terkait pasar modal. Pihaknya juga terus mendorong perusahaan-perusahaan daerah, bahkan pemerintah daerah untuk melantai di bursa. Toh, banyak keuntungan yang bisa didapatkan bagi perusahaan maupun pemerintah dengan langkah progresif tersebut.
Berdasarkan data OJK, nilai transaksi pasar modal di Sulsel periode Juli 2017 menembus Rp3,8 triliun. Terjadi pertumbuhan hingga 24,7 persen dibandingkan periode Mei 2017. Sejalan dengan itu, jumlah rekening efek tumbuh 27,9 persen atau setara 9.348 rekening. Adapun jumlah investor tercatat naik 29,2 persen atau setara 8.004 investor.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement