- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Perang Tarif Antar Operator Berlanjut, Analis Rekomendasikan Saham ini
Proses migrasi industri telekomunikasi seluler atau telco masih dari legacy services (2G) ke layanan data masih akan terus berlanjut. Hal tersebut pun mendorong perang tarif data dalam rangka merebut penguasaan pangsa pasar. Pasalnya, pendapatan dari data menjadi pendorong utama perusahaan telco di Indonesia.?
"Pendapatan dari data akan terus naik dengan pertumbuhan smartphone, layanan over-the-top (OTT) yang terus meningkat, pertumbuhan digital natives, peluncuran jaringan 3G/4G yang agresif, dan harga data yang terjangkau," kata Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Giovanni Dustin Mirae, di Jakarta, Senin (28/8/2017).
Dengan begitu, diprediksikan harga layanan data akan tetap rendah sepanjang tahun ini. Karena kemungkinan perang tarif antar operator masih akan terjadi.
"Untuk meraih pangsa pasar, mendorong migrasi ke data, dan mendorong pelanggan untuk konsumsi lebih banyak data," terangnya.?
Ia menilai, meski terjadi penurunan harga di tahap ini, tidak berarti penurunan profitabilitas. Migrasi ke data akan meningkatkan data traffic dan peningkatan volume akan mengkompensasi penurunan harga data.?
"Selain itu, kemampuan operator untuk mendorong lebih banyak pelanggan ke 4G dapat menjadi faktor pembeda dalam menghasilkan profitabilitas karena 4G akan menghasilkan data traffic yang lebih tinggi dengan cost yang lebih rendah," jelasnya.?
Sehubungan dengan hal tersebut, Giovanni merekomendasi beli untuk saham-saham telco. Pilihan utama Mirae untuk saham telco ialah Indosat (ISAT). Target harganya di level Rp8.100 per saham.
"Kami mengharapkan ISAT terus tumbuh dan meraih pangsa pasar di dukung oleh pertama yaitu membaiknya tingkat hutang dan struktur biaya yang lebih efisien. Kedua, perluasan jaringan yang cermat, dan terakhir ialah harga paket yang menarik," katanya.
Sementara, untuk saham Telekomunikasi Indonesia (TLKM) rekomendasinya ialah trading buy dengan target harga di level Rp5.400 per saham. Terakhir, saham XL Axiata (EXCL) disarankan untuk di-hold dan target harga pada level Rp3.950 per saham.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement