Glints, sebuah platform pencarian dan perekrutan karir yang berkantor pusat di Singapura membidik pasar generasi milenial Indonesia dengan memberikan kesempatan pada talenta muda untuk mengembangkan ketrampilan mereka.
"Generasi milenial di kawasan Asia Tenggara berjumlah 180 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan tahunan untuk sarjana baru sebanyak 8,8 persen. Indonesia salah satunya, jumlah usia produktif di negara ini sangat besar. Pengguna Glints di Indonesia mencapai 170.000 sedangkan pengguna Glints di negara asalnya, Singapura, hanya 70.000 orang," ujar Chief Operating Officer dan Co-Founder Glints Looi Qin En di Jakarta, Selasa (29/8/2017).
Ia mengatakan semakin banyak pemuda dengan pendidikan tersier menghadapi pengangguran struktural karena mereka tidak memiliki ketrampilan yang tepat untuk bekerja.
"Hal ini dikarenakan ada kesenjangan antara kurikulum pendidikan dengan persyaratan industri," ujar dia.
Ia mengatakan Glints menjembatani kesenjangan antara institusi dan industri melalui feature "Dynamic Career and Skills Path Explorer". Dengan mengakses platform online Glints, para talenta muda dapat mengakses informasi terkini mengenai karir mulai dari rentang gaji hingga tips wawancara kerja.
"Dengan mengakses platform kami, para talenta muda juga mendapatkan konsultasi karir mengenai jenis magang dan pekerjaan yang sesuai bagi setiap individu," kata dia.?Selain itu, Qin En mengungkapkan sebanyak 8.000 perusahaan sudah bergabung dengan Glints. Sekitar 2.000 perusahaan berasal dari Indonesia antara lain Adidas, United Overseas Bank, Grab, Gojek, Kudo, Berrybenka, dan Tokopedia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement