Harga beras dan daging di Kabupaten Lebak, Banten, naik karena permintaan terhadap komoditas itu di daerah tesebut cenderung naik untuk memenuhi kebutuhan perayaan Idul Adha 1438 Hijriah..
"Namun kenaikan harga komoditas beras dan daging masih dinilai wajar karena persedian melimpah," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Orok Sukmana di Lebak, Jumat (1/9/2017).
Pemerintah daerah belum melakukan intervensi dengan operasi pasar karena kenaikan harga beras di pasaran masih wajar dan tidak menimbulkan gejolak.
Kenaikan harga beras terjadi dua hari lalu. Kenaikan harga di pasaran masih di bawah 10 persen.
Selain itu, kenaikan harga beras dan daging belum berdampak terhadap daya beli masyarakat. Sebab kenaikan harga beras dan daging hanya dengan kisaran Rp100 sampai Rp5.000 per kilogram.
Harga beras KW I naik dari Rp9.050 menjadi Rp9.100 per kg, beras KW II naik dari Rp8.433 menjadi Rp8.417 per kg, beras KW III naik dari Rp7.667 menjadi Rp7.750 per kg.
Begitu juga harga daging terjadi kenaikan dari semula daging kerbau RP120.000 menjadi Rp125.000 per kg, daging sapi semula Rp120.000 naik menjadi Rp125.000 per kg.
Harga daging ayam broiler semula Rp32.333 menjadi Rp33.830 per kg.
"Saya kira kenaikan harga daging itu karena permintaan masyarakat meningkat untuk kebutuhan Lebaran Idul Adha," katanya.
Menurut Orok, pemerintah daerah melakukan pemantauan dan pengawasan di sejumlah pasar tradisional, seperti Pasar Rangkasbitung, Maja, Bayah, Malingping, Cipanas dan Warunggunung.
Pengawasan dan pemantauan kebutuhan bahan pokok itu guna mencegah terjadi penimbunan dan kenaikan harga.
Apabila bahan pokok tersebut ditimbun, dipastikan menimbulkan gejolak harga yang meresahkan masyarakat.
Namun, pihaknya sejauh ini belum menemukan indikasi penimbunan bahan pokok yang mengakibatkan terjadi kelangkaan.
"Kami menjamin dua hari ke depan harga beras dan daging kembali normal," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement