Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen (IHK) pada Agustus mencatat deflasi sebesar 0,07% secara bulanan.
Sementara itu, inflasi secara tahunan mencapai 3,82% secara tahunan atau lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai? 3,88 %. Sementara inflasi secara tahun berjalan (Januari- Agustus 2017) mencapai 2,53%.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan dua komponen yang memberikan andil besar terhadap deflasi Agustus adalah bahan makanan dan transportasi. Untuk bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,67%.
?Bahan makanan yang menyumbang deflasi adalah bawang merah , bawang putih, ikan segar, tomat sayur, dan cabai rawit. Sebaliknya komofitas yang masih memberikan andil inflasi antara lain cabai merah, garam, daging ayam ras, telur ayam ras, dan beberapa buah-buahan,? kata Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (4/9/2017).
Sementara pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,60%. Komoditas yang memberikan deflasi ada dua, yakni tarif angkutan udara sebesar 0,10% dan tarif angkutan antar kota sebesar 0,01%.
?Sementara komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarif pulsa ponsel sebesar 0,01%,? tambah dia.
Menurut Suhariyanto, deflasi pada bulan ketujuh kalender ini disebabkan pemerintah berhasil menjaga harga komoditas bahan pangan tidak melonjak tinggi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement