Warta Ekonomi, Makassar -
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel merilis perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) sepanjang Agustus 2017. Hasilnya, Sulsel mencatatkan deflasi sebesar 0,26 persen. Torehan tersebut lebih baik dibandingkan Juli 2017, dimana Sulsel mengalami inflasi 0,93 persen. Capaian deflasi pada Agustus 2017 mengindikasikan pengendalian harga di daerah berpenduduk 9 juta jiwa tersebu semakin stabil.
"Pada Agustus 2017, Sulsel akhirnya mengalami deflasi sebesar 0,26 persen dengan IHK 130,07. Bila dilihat lebih detail, tiga dari lima kota IHK di Sulsel sebenarnya mengalami inflasi. Tapi, secara keseluruhan Sulsel masih bisa mencatatkan deflasi," kata Nursam, di Kantor BPS Sulsel, Jalan Haji Bau, Kota Makassar, Senin, (4/9/2017).
Berdasarkan data BPS, tiga kota di Sulsel yang mengalami inflasi adalah Bulukumba sebesar 0,39 persen dengan IHK 136,39, Bone (inflasi 0,30 persen dengan IHK 126,91) dan Palopo (inflasi 0,05 persen dengan IHK 127,53 persen). Sedangkan dua kota yang mencatatkan deflasi yakni Makassar (deflasi 0,34 persen dengan IHK 131,15) dan Parepare (deflasi 0,33 persen dengan IHK 125,74).?
Nursam memaparkan deflasi yang terjadi di Sulsel disebabkan turunnya harga pada dua kelompok pengeluaran. Kedua kelompok pengeluaran yang berkontribusi tersebut yaitu kelompok bahan makanan (-0,70 persen) dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan (-1,31 persen). Deflasi pada dua kelompok itu mampu mengalahkan inflasi pada lima kelompok pengeluaran lainnya.?
Masih merujuk data BPS, lima kelompok pengeluaran di Sulsel yang mengalami inflasi pada Agustus 2017 adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (0,24 persen); kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (0,03 persen); kelompok sandang (0,23 persen); kelompok kesehatan (0,17 persen) ddan kelompok pendidikan dan olahraga (1,20 persen).
Secara regional, Nursam mengatakan dari 11 kota di Pulau Sulawesi, Palopo bersama Palu mencatatkan inflasi terendah yakni masing-masing 0,05 persen. Adapun inflasi tertinggi dialami Mamuju sebesar 0,42 persen. "Untuk deflasi, tertinggi tercatat di Bau-bau sebesar 1,76 persen dan terendah tercatat di Parepare sebesar 0,33 persen," ulas dia.
Laju inflasi Sulsel terhitung pada tahun kalender (Januari-Agustus 2017), Nursam mengimbuhkan mencapai 3,46 persen. Sedangkan laju inflasi year on year (Agustus 2017 terhadap Agustus 2016) sebesar 4,58 persen. Secara historis, diakui Nursam, IHK atau pengendalian harga di Sulsel selalu stabil. Tidak heran bila Agustus kali ini daerahnya berhasil mencatatkan deflasi.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement