Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mendorong peran public relations atau hubungan masyarakat (humas) mempromosikan potensi ekonomi yang dimiliki negara-negara di kawasan ASEAN.
"Untuk memposisikan ASEAN menjadi tempat yang atraktif untuk investasi, pariwisata, perdagangan dan lainnya tentunya perlu komunikasi. Di sinilah peran public relations," kata Menkominfo Rudiantara usai membuka Konferensi Public Relations ASEAN di Seminyak, Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (21/9/2017).
Menurut Rudiantara, peran public relations (PR) Tanah Air sangat strategis sebagai penggerak di kawasan ASEAN mengingat selain sebagai negara terbesar juga hampir 40 persen ekonomi dan 40 persen penduduk di Asia Tenggara dimiliki oleh Indonesia.
Menkominfo mengatakan dengan pertumbuhan ekomoni ASEAN yang hampir mencapai lima persen merupakan salah satu indikator untuk menarik banyak investasi regional, kawasan yang disebut sebagai salah satu motor ekonomi dunia.
Selain itu keragaman budaya dan potensi sumber daya manusia yang mencapai total sekitar 600 juta jiwa menjadikan kawasan ASEAN strategis menarik pasar. Di sisi lain, Rudiantara mengakui Humas baik pada tataran pemerintahan maupun yang berada di lingkungan bisnis, menghadapi tantangan yang sama yakni hadirnya media sosial seiring kecanggihan teknologi.
Pada satu sisi, media sosial memberikan kecepatan namun, kata dia, di sisi lainnya belum tentu data yang disajikan media sosial memberikan informasi yang akurat.
"Lanskap informasi telah berubah karena pertumbuhan media sosial yang dinamis, merupakan tantangan dalam penyediaan instrumen informasi demi kesejahteraan bangsa dan menciptakan kesempatan berinovasi, " ucap Rudiantara dalam sambutannya.
Selain mempromosikan potensi dan daya saing ASEAN pada tataran global, Menkominfo juga mendorong dibuatnya protokol komunikasi antara negara di Asia Tenggara. Protokol komunikasi itu dapat diterapkan pada tataran sesama pemerintah, antarbisnis dan praktisi untuk menghindari permasalahan antarnegara di kawasan ASEAN.
"Jangan sampai urusan kecil menjadi ramai. Kami harus menghindarkan hal seperti itu," imbuh Rudiantara.
Sementara itu, Presiden Asean Public Relations Network (APRN), Prita Kemal Gani mengatakan konferensi kehumasan pertama kali tersebut akan memformulasikan kelebihan yang dimiliki negara-negara di ASEAN. Sepuluh negara ASEAN, lanjut dia, masing-masing memiliki potensi, karakter, dan kelebihan serta apabila bergabung akan menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa pada tataran global.
"Yang kami lakukan konektivitas people to people. Kalau kami tidak kenal, tidak mau mencoba menjalin hubungan selamanya akan terpecah. Sebab itu kami harus kerja sama," ucapnya.
Prita lebih lanjut menjelaskan ASEAN Public Relations Network didirikan Juni 2014 yang berbasis di Jakarta dengan anggota perusahaan, agensi humas, institusi komunikasi dan universitas, asosiasi nasional kehumasan dan profesional humas di seluruh Asia Tenggara. (RKA/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement