Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PBB: Rohingya di Bangladesh Butuh Pendampingan Masif

PBB: Rohingya di Bangladesh Butuh Pendampingan Masif Kredit Foto: Reuters/Danish Siddiqui
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bangladesh membutuhkan sebuah "bantuan internasional yang besar" untuk memberi makan serta melindungi 436.000 etnis Rohingya yang telah meninggalkan Myanmar dalam beberapa pekan terakhir, kepala badan pengungsi PBB mengatakan dalam sebuah pernyataan tersebut.

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi mengatakan pada hari Minggu bahwa ada tantangan yang "besar" setelah mengunjungi kamp-kamp yang penuh sesak dengan pengungsi di sekitar Cox's Bazar, di Bangladesh selatan.

"Saya dikejutkan oleh besarnya kebutuhan mereka, mereka membutuhkan segalanya, mereka membutuhkan makanan, mereka membutuhkan air bersih, mereka butuh tempat berlindung, mereka memerlukan perawatan kesehatan yang tepat," ungkapnya kepada wartawan.

Grandi mengatakan telah terjadi "pencurahan kedermawanan lokal yang luar biasa" namun sekarang perlu ditingkatkan "oleh bantuan internasional, keuangan dan material".

"Itulah mengapa saya di sini, untuk membantu, pemerintah mengatur respons itu," ujarnya, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Senin (25/9/2017).

PBB mengatakan pada hari Minggu bahwa 436.000 orang Rohingya, minoritas Muslim tanpa kewarganegaraan, telah tiba dari negara bagian Rakhine di Myanmar sejak pecahnya kekerasan di sana sebulan yang lalu.

Grandi mengatakan bahwa arus kedatangan ke Bangladesh mulai mereda dalam beberapa hari terakhir ini, namun dirinya tidak bisa memastikan apakah arus kedatangan pengungsi akan lebih banyak lagi.

Dirinya juga mengatakan bahwa kantornya menyediakan "bantuan teknis" untuk membantu Bangladesh mencatatkan data dari pengungsi Rohingya, yang oleh Myanmar dianggap sebagai imigran "ilegal".

Bangladesh hanya mengakui sebagian kecil dari sekitar 700.000 orang Rohingya yang tinggal di kamp-kamp dekat perbatasan dengan Myanmar sebagai pengungsi, merujuk pada pengungsi lainnya sebagai warga negara Myanmar yang tidak berdokumen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: