Ketahuan Ikut Nazi, Partai Kebebasan Austria Depak Anggotanya Sendiri
Partai Kebebasan Austria (FPO), yang berpedoman anti-imigrasi, melakukan tindakan pengusiran kepada salah satu pejabatnya di provinsi Tyrol atas laporan bahwa pejabat tersebut menunjukkan perlengkapan Nazi di belakang apoteknya, juru bicara partai mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (27/9/2017).
FPO, yang berseteru dengan Demokrat Sosial untuk tempat kedua dalam pemilihan anggota parlemen pada 15 Oktober, pada kesempatan sebelumnya mengusir pejabat provinsi karena memiliki benda terkait dengan Nazi, yang dilarang di Austria.
Dalam pemilihan umum Jerman pada Minggu, partai saudara FPO, yakni AfD, merebut 12,6 persen suara dan menjadi kelompok terbesar ketiga di parlemen Jerman serta untuk pertama kali menjadi partai ultra-kanan peraih kursi di Bundestag sejak 1950-an.
FPO Austria bersiap menjadi "pencetak pemimpin" sebagai partai koalisi junior, dengan Sebastian Kurz diperkirakan memperoleh sekitar sepertiga suara dalam memerangi imigrasi dan "masyarakat sejajar" Islam.
Martin Hochstoeger mundur dari jabatannya sebagai anggota eksekutif partai FPO di Tyrol setelah fotonya yang menampakkan batu pualam yang diukir dengan kutipan oleh Adolf Hitler, lambang swastika dan penghitungan suara lokal pada 1938 yang mendukung aneksasi Austria oleh Nazi Jerman, tersebar di media Austria.
"Berdasarkan laporan media saat ini ... Saya harus mengusir Dr. Martin Hochstoeger tadi malam setelah melalui pertimbangan internal," ujar kepala FPO di Tyrol Markus Abwerzger, dengan alasan bahaya potensial bagi etos partai tersebut.
Juru bicara jaksa di kota utama Tyrol, Innsbruck, mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki kasus tersebut. Penyiar publik ORF mengatakan di situs web-nya bahwa Hochstoeger menolak memberikan komentarnya.
Austria sejak lama menampilkan diri sebagai korban pertama Nazi, meskipun sebagian besar masyarakat Austria merayakan pencaplokan pada 1938 dan banyak mengambil peran dalam usaha perang Nazi serta Holocaust. (HYS/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Advertisement