Seorang pria bersenjata membunuh setidaknya 20 orang dan melukai lebih dari 100 orang di sebuah festival musik country di Las Vegas Strip pada hari Minggu, pelaku menembaki dari lantai 32 sebuah hotel, di mana dirinya ditembak mati oleh polisi setempat.
Polisi menggambarkan tersangka sebagai orang Las Vegas setempat yang bertindak sendiri dan tidak dipercaya berhubungan dengan kelompok militan, Sheriff Clark County Joseph Lombardo mengatakan kepada awak media.
Serangan tersebut merupakan sebuah penembakan massal yang paling mematikan di Amerika Serikat sejak seorang pria bersenjata yang menjanjikan kesetiaannya kepada kelompok militan Islamic State membunuh 49 orang di sebuah klub malam Orlando pada Juni 2016.
"Kami tidak tahu apa sistem kepercayaannya," ujar Lombardo.
"Saat ini, kami yakin dia satu-satunya penyerang dan adegannya statis" tambahnya, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (2/10/2017).
Pihak berwenang mencari wanita yang mereka sebut sebagai Marilou Danley, katanya. Dirinya digambarkan sebagai seorang Asia, 4 kaki 11 inci (1,5 m), 111 pound (50 kg). Dirinya tidak memberikan rincian apakah orang tersebut dicurigai terlibat dalam serangan tersebut namun pihak berwenang menggambarkannya sebagai "rekan kerja" si pelaku utama.
Polisi juga mencari dua mobil yang menjadi milik tersangka.
Lombardo kembali mengatakan rumor penembakan atau bahan peledak lainnya seperti bom mobil di daerah tersebut salah. Video yang diambil dari serangan tersebut menunjukkan kerumunan panik yang melarikan diri karena tembakan cepat yang dengan cepat merebak di daerah tersebut.
Kasino Las Vegas, klub malam dan toko perbelanjaan merupakan daya tarik utama bagi sekitar 3,5 juta pengunjung dari seluruh dunia setiap tahunnya dan daerah itu penuh dengan pengunjung saat penembakan tersebut terjadi sesaat setelah pukul 10 malam. (0400 GMT).
Mike McGarry, seorang penasihat keuangan berusia 53 tahun dari Philadelphia, mengatakan bahwa dirinya berada di konser tersebut saat dia mendengar ratusan tembakan keluar tepat mengenai kerumunan orang tersebut.
"Itu gila, saya berbaring di atas anak-anak. Mereka berusia 20 an. Saya berumur 53 tahun. Saya menjalani kehidupan yang baik," pungkas McGarry. Bagian belakang bajunya berisi tanda kaki, setelah orang-orang melewatinya di terjadi kepanikan di tengah kerumunan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Advertisement