PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk turut serta dengan pemerintah dalam memperkuat dan mempercepat terbentuknya kawasan-kawasan pertumbuhan baru, dalam hal ini adalah Kawasan Terpadu Mandiri (KTM) di daerah transmigrasi.
Kali ini BNI bersama Kementerian Pertanian, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melirik upaya pengembangan daerah-daerah pertumbuhan baru di kawasan transmigrasi yang ada di Provinsi Lampung, akhir pekan kemarin.
Adapun dukungan BNI terhadap penguatan daerah-daerah pertumbuhan baru tersebut ditunjukkan selama Kunjungan Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di Kabupaten Mesuji dan Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung.
Sedangkan tema Kunjungan Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi kali ini adalah "Mewujudkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi melalui Integrasi Korporatisasi Petani dan BUMDes di Kawasan Transmigrasi".
Inisiasi "Korporatisasi Petani", sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, adalah upaya menyinergikan kegiatan-kegiatan agribisnis dan agroindustri yang berbasis pertanian yang telah berjalan di Kawasan Transmigrasi ini.
Kegiatan pertanian diintegrasikan dari hulu hingga ke hilir sehingga menjadi lebih efisien melalui kolaborasi dengan lembaga ekonomi BUMDes dan perbankan.
Berkaitan dengan hal tersebut, BNI sangat mendukung inisiasi ini melalui pemberian modal berupa KUR, asistensi keuangan melalui Agen46, peluncuran Kartu Tani yang memiliki banyak benefit, serta pemberian CSR.
Sebanyak 20 petani warga transmigrasi dari Mesuji dan Tulang Bawang menerima secara simbolis pencairan KUR dari BNI. KUR ini dapat mereka gunakan untuk membeli perlengkapan bercocok tanam mulai dari pembelian bibit, pupuk, biaya penggarapan, dan biaya panen. Para penerima KUR tersebut sekaligus mendapatkan Kartu Tani yang diterbitkan BNI.
Hingga akhir September 2017, total pembiayaan BNI di Sektor Pertanian & Perkebunan adalah Rp37,2 triliun, termasuk di antaranya kredit kecil, sebesar Rp2,1 triliun, salah satunya disalurkan dalam bentuk KUR. BNI telah menyalurkan KUR kepada 29.954 debitur dengan maksimal kredit Rp5,4 triliun di semua sektor, termasuk pertanian dan perkebunan.
BNI menjadikan Kartu Tani sebagai sarana pemberian layanan perbankan yang lebih lengkap bagi para petani, termasuk untuk menabung dan mendapatkan pinjaman KUR Budidaya Pertanian. Dengan demikian, diharapkan akan terjadi peningkatan kesejahteraan petani. Kartu Tani merupakan sarana untuk menyalurkan berbagai bantuan sosial, subsidi, hingga pencairan KUR. Kartu Tani berfungsi sebagai kartu tabungan dan dompet/e-wallet (Combo) untuk belanja.?
Manfaat utama Kartu Tani adalah sebagai database petani yang akurat, yang juga difungsikan sebagai alat penebusan pupuk bersubsidi pada agen pupuk. Dengan Kartu Tani tersebut distribusi pupuk bersubsidi dapat lebih terkontrol karena akan tercatat secara real time-online dan dapat dipantau melalui sarana Dashboard yang telah disediakan.?
Selain itu, BNI juga meresmikan pembentukan Agen46 pada 16 BUMDes di Kabupaten Mesuji dan 9 BUMDes di Rawa Pitu. Dengan cara ini, warga transmigran dapat lebih mudah mendapatkan layanan perbankan di daerah tempat tinggalnya.
"Sebagai Agent of Development, BNI merupakan salah satu bank BUMN yang turut menyukseskan program pemerintah dalam bidang pertanian. Salah satu bentuk dukungan kami adalah dengan memastikan tersalurkannya Kartu Tani. Apabila Kartu Tani tersalurkan maka dengan sendirinya bantuan sosial hingga subsidi dapat terdistribusi lebih tepat jumlah, tepat jenis, tepat waktu, dan tepat sasaran,? ujar Direktur Hubungan Kelembagaan & Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyowati.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Advertisement