Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengoperasikan mesin pembangkit tambahan 500 kilowatt di Pulau Kelong, Kepulauan Riau. Dengan tambahan pasokan daya ini, PLN siap melistriki 162 kepala keluarga yang belum menikmati listrik agar rasio elektrifikasi di Pulau Kelong bisa 100 persen.
General Manager PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau M Irwansyah Putra mengatakan bahwa saat ini pasokan listrik untuk Pulau Kelong sebenarnya sudah cukup untuk melayani 508 pelanggan dengan mengoperasikan lima mesin dengan daya mampu pasok sebesar 730 kW, meskipun beban puncak saat ini baru mencapai 380 kW.
"Penambahan mesin baru berkekuatan 500 kW tentunya akan meningkatkan daya mampu menjadi 1.230 kilowatt. Selain untuk memenuhi tambah daya pelanggan yang ada seperti pabrik es dan PDAM, juga memenuhi kebutuhan calon pelanggan baru seperti perusahaan pengalenggan ikan," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu?(15/10/2017).
Lanjutnya, pemasangan unit pembangkit bermesin diesel dengan kapasitas 500 kW ini terhitung cepat. Hanya membutuhkan waktu selama 20 hari terhitung sejak mesin tersebut tiba di lokasi.
"Prosesnya lebih cepat 10 hari dari yang direncanakan. Bahkan hingga saat ini mesinnya sudah beroperasi tujuh hari tanpa mengalami gangguan mesin. Harapan kami dan doa seluruh warga mesin ini nantinya andal tidak mengalami gangguan yang signifikan," pungkas Irwansyah.
Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun pada kesempatan yang sama mengaku bangga dan mengucapkan teima kasih kepada PLN atas selesainya penambahan satu unit pembangkit bertenaga diesel dengan kapasitas 500 kW. Dengan penambahan daya menjadi 1.230 kW, Nurdin mengajak seluruh warga untuk memanfaatkan listrik dengan sebaik-baiknya.
"Gunakan listrik untuk meningkatkan taraf hidup keluarga, menjadikan cahaya listrik di malam hari untuk belajar ilmu pengetahuan dan teknologi, belajar mengaji sehingga nantinya anak-anak di Pulau Kelong bisa bekerja di industri, ada yang jadi dokter, perawat, dan hafidz quran," harap Nurdin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement