Realisasi keuangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Sulawesi Tengah per 30 September 2017 sebesar 56,49 persen atau lebih kecil dari target sebesar 63,78 persen persen di bulan yang sama.
Kepala Biro Administrasi, Pembangunan dan Sumber Daya Alam, Tuti Zarfiana dalam rilisnya, Minggu, menjelaskan APBD Sulteng pada 2017 ditargetkan sebesar Rp3,599 triliun, dengan alokasi belanja tidak langsung sebesar Rp2,151 triliun atau 59,76 persen, dan belanja langsung sebesar Rp1,448 triliun atau 40,24 persen.
Anggaran itu diperuntukan bagi 50 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Sulteng, yang setiap bulannya dilakukan evaluasi dalam rapat pimpinan evaluasi dan pengawasan realisasi anggaran (Tepra).
Rapat Tepra per 30 September 2017 dilaksanakan di ruang Pogombo, Kantor Gubernur Sulteng, Jumat (20/10), dipimpin langsung Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Elim Somba dan Asisten Administrasi Umum Mulyono.
Tuti yang juga sekretaris Tepra menjelaskan dari Rp2,151 triliun belanja tidak langsung, telah direalisasikan sebesar Rp1,264 triliun atau sebesar 68,77 persen. Sementara dari Rp1,448 triliun belanja tidak langsung, telah direalisasikan sebesar Rp769,69 miliar atau sebesar 53,14 persen.
Untuk realisasi fisik sebesar 61,14 persen, ungkapnya.
Kata Tuty, jika melihat realisasi anggaran dari belanja pegawai, setiap bulannya terealisasi sebesar 6,54 persen. Sementara total realisasi hingga September sebesar 58,9 persen.
Tidak maksimal serapan anggaran ini, diakibatkan adanya ASN yang pensiun dan mutasi, ujarnya.
Kemudian terkait realisasi belanja non pegawai, yang terdiri dari belanja bantuan hibah, bantuan sosial bagi hasil kabupatan dan Kota, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga, sisa pagu terbesar yang belum terealisasi pada belanja hibah dana bantuan operasional sekolah (BOS) sebesar Rp183,54 miliar. Serta belanja bagi hasil dari pajak daerah sebesar Rp167,14 miliar.
Belanja itu dapat terserap pada triwulan IV tahun 2017, katanya.
Secara nasional kata Tuty, capaian realisasi belanja Sulteng berada pada peringkat ke-11 dari 34 provinsi. Sementara untuk rangking dari 13 kabupaten dan kota di Sulteng, Kabupaten Buol di peringkat pertama dan Kabupaten Parigi Moutong pada posisi terendah.
Gubernur Sulteng Longki Djanggola mengharapkan agar seluruh OPD dapat merealisasikan dan melaksanakan seluruh program kegiatan tepat waktu, sehingga program yang dilaksanakan dapat bermanfaat kepada masyarakat.
Gubernur Longki juga mengingatkan OPD yang menangani dana bantuan hibah, agar berhati-hati dalam pengelolaanya.
Jangan diberikan kalau tidak jelas penerimanya, apalagi tidak ada proposalnya, karena kalau tidak jelas, akhirnya kita yang kena getahnya, tegas gubernur. (ANT)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Gito Adiputro Wiratno
Advertisement