Di Kalsel, Penggunaan Bahasa Indonesia Belum Optimal
Penggunaan Bahasa Indonesia di Provinsi Kalimantan Selatan masih belum optimal, sehingga harus lebih ditingkatkan lagi, Syamsudin selaku Kepala Bagian Tata Usaha Balai Bahasa Provinsi Kalsel.
"Penggunaan Bahasa Indonesia di berbagai media di Kalsel masih belum optimal, sehingga harus ditingkatkan lagi agar penggunaannya semakin optimal," ungkapnya, di Kota Banjarbaru, Minggu (29/10/2017).
Dirinya mengatakan, belum optimal penggunaan Bahasa Indonesia itu bisa dilihat dari berbagai media publik maupun luar ruang yang sering ditemukan kesalahan penggunaan Bahasa Indonesia. Dirinya menyebutkan, kesalahan yang sering terjadi adalah pencampuran Bahasa Indonesia dengan Bahasa Inggris atau sebaliknya termasuk peletakan kalimat yang menyalahi ketentuan.
"Banyak ditemukan pencampuran Bahasa Indonesia dengan bahasa asing yang ternyata salah, juga peletakan kalimat harusnya Bahasa Indonesia di atas baru bahasa asing di bawah," ujarnya.
Menurutnya, Balai Bahasa Kalsel sudah membentuk tim peneliti yang melakukan pengkajian atas penggunaan Bahasa Indonesia di berbagai media baik media publik maupun media luar ruang daerahnya.
"Kami membentuk tim peneliti dan pengkajian penggunaan bahasa pada berbagai media hingga nama-nama di kompleks perumahan, papan imbauan tepi jalan, dan iklan-iklan," tuturnya.
Dia menjelaskan, hasil penelitian tersebut dianalisa letak kesalahannya dilanjutkan mengundang berbagai pihak terkait untuk membahasnya dan membetulkan kesalahan yang sudah terjadi.
"Kami mengundang berbagai pihak terkait melalui diskusi untuk membahas kesalahan penggunaan bahasa itu, sehingga tidak terjadi pembiaran yang merusak Bahasa Indonesia," ujarnya.
Dirinya menegaskan, meski pun cukup banyak kesalahan penggunaan bahasa, tetapi tidak bisa memaksa karena sifatnya hanya mengimbau agar menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
"Kami tidak bisa memaksa meskipun terjadi kesalahan penggunaan bahasa, sehingga hanya mengimbau walau pun kesalahan bisa dikenakan sanksi sesuai ketentuan UU," imbuhnya.
Pihaknya melaksanakan Gerakan Cinta Bahasa Indonesia (GCBI) untuk meningkatkan penggunaan bahasa negara ini dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat.
"Kegiatan GCBI dilaksanakan tepat peringatan Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa pada Oktober ini, dengan tujuan masyarakat khususnya pemuda lebih mengenal Bahasa Indonesia," pungkasnya. (HYS/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement