Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Komoditas Membaik, Keuntungan Astra International Capai Rp11,27 Triliun

Komoditas Membaik, Keuntungan Astra International Capai Rp11,27 Triliun PT Astra International Tbk (ASII) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dipimpin Presiden Direktur Astra, Prijono Sugiarto, Selasa (29/04) memutuskan untuk melakukan pembagian dividen atas kinerja tahun buku 2013 sebesar Rp 8,74 triliun atau Rp 216 per saham dan sudah termasuk dividen interim sebesar Rp 64 per saham telah dibayarkan pada 31 Oktober 2013 dan sisanya Rp 152 per saham akan dibayarkan pada 12 Juni 2014 kepada pemegang saham. Laba perseroan di 2013 tercatat Rp 19,4 triliun, pendapatan bersih mencapai Rp 193,9 triliun atau naik tiga persen dibandingkan dengan tahun 2012 lalu. (Sufri Yuliardi) | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Astra International Tbk (ASII) membukukan laba bersih sebesar Rp14,184 triliun di kuartal ketiga 2017, atau naik 26 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp11,27 triliun.

Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto mengungkapkan jika pencapaian laba bersih tersebut didorong oleh pertumbuhan pendapatan bersih konsolidasian Grup pada kuartal ketiga tahun ini yang sebesar 14 persen menjadi Rp150,2 triliun, seiring dengan peningkatan kontribusi dari sebagian besar segmen bisnis perseroan.

"Prospek kinerja hingga akhir tahun ini diperkirakan tetap positif karena penguatan harga komoditas yang terus berlanjut meskipun ada tantangan dari peningkatan kompetisi di pasar mobil serta bertambahnya provisi kredit pada beberapa aktivitas Grup jasa keuangan," katanya, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (31/10/2017).

Menurut Priyono, lini bisnis otomotif perseroan berhasil membukukan peningkatan laba bersih sebesar 10 persen menjadi Rp6,6 triliun, khususnya disebabkan oleh kenaikan penjualan mobil dan motor, meskipun terjadinya peningkatan tekanan pemberian diskon di pasar mobil.

Sementara laba bersih dari divisi jasa keuangan naik 42 persen menjadi Rp2,9 triliun. Sebagian besar karena keuntungan yang kembali dihasilkan oleh PT Bank Permata Tbk (BNLI). Lalu, segmen alat berat dan pertambangan juga meningkat sebesar 80 persen menjadi Rp3,4 trilliun.?

Divisi agribisnis berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 23 persen menjadi Rp1,1 trilliun. Bisnis properti juga mengalami peningkatan 15 persen menjadi Rp97 miliar, sebagian besar disebabkan oleh peningkatan laba dari proyek Anandamaya Residences yang direncanakan selesai pada 2018.?

"Sementara laba bersih dari segmen teknologi informasi tercatat stabil sebesar Rp105 miliar," ucapnya.?

Ada pun divisi infrastruktur dan logistik mencatat kerugian bersih sebesar Rp66 miliar, dibandingkan dengan laba bersih sebesar Rp213 miliar pada periode sama tahun lalu. "Ini besar disebabkan oleh kerugian awal dari ruas jalan tol baru Cikopo-Palimanan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: