Warta Ekonomi, Makassar -
Realisasi investasi di Sulsel pada triwulan III-2017 bukan lagi milik Inggris. Singapura mencatatkan diri sebagai negara yang paling agresif menanamkan modal. Tercatat negara tetangga itu berinvestasi sebesar Rp517,55 miliar. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan realisasi investasi Singapura pada triwulan II sebesar Rp245,5 miliar.
Kepala Dinas Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMD-PTSP) Sulsel, AM Yamin, mengakui anjloknya investasi Inggris pada triwulan III yang hanya Rp20,5 miliar. Padahal, pada triwulan terdahulu, negeri Ratu Elizabeth menanamkan modal hingga Rp2,3 triliun. "Investasi Inggris hanya meliputi 4 proyek. Sedangkan Singapura 9 proyek," kata Yamin.
Berdasarkan data Pemprov Sulsel, setelah Singapura, negara kedua terbesar yang berinvestasi adalah Kanada sebesar Rp262,7 miliar pada satu proyek. Berikutnya disusul British Virgin Island (Rp227,2 miliar terdiri atas tiga proyek), Australia (Rp213,1 triliun terdiri atas tiga proyek) dan Hongkong (Rp138,09 miliar terdiri atas 4 proyek).
Menurut Yamin, beberapa negara memang tidak seagresif pada triwulan II lantaran kemungkinan proyeknya sudah berjalan dan tidak lagi mengeluarkan biaya dalam jumlah besar. Adapun beberapa negara yang mengalami penurunan realisasi penanaman modal, selain Inggris, tercatat pula British Virgin Island dan Malaysia. ?
Lebih jauh, Yamin mengungkapkan untuk penyerapan tenaga kerja atas investasi asing, kebanyakan masih menggunakan tenaga kerja lokal. Investor Singapura misalnya yang memakai jasa sekitar 434 tenaga kerja Indonesia. Adapun tenaga kerja asing yang diperkerjakan Singapura hanya 24 orang. "Alhamdullilah, rata-rata menggunakan jasa tenaga kerja Indonesia," pungkas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement