Pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premiun di Papua banyak yang beralih ke Pertalite, ini terlihat dengan semakin banyaknya pengguna Pertalite, kendati pengguna Premium masih dominan.
Manager Fuel Retail Pertamina MOR VIII, Zibali Hisbul Masih mengatakan, hingga akhir Oktober pengguna Pertalite sudah mencapai 41 persen, Premium 58 persen dan Pertamax 1 persen.
"Konsumsi BBM di wilayah kerja Pertamina MOR VIII Maluku-Papua meningkat. Dan masyarakat di Papua sudah semakin cerdas, dengan semakin?banyaknya pengguna BBM yang beralih ke kualitasnya yang lebih baik," katanya, Selasa (8/11) di Jayapura.
Untuk Solar, lanjutnya, perkembangannya juga saat ini cukup signifikan, dimana pertumbuhannya hingga akhir Oktober,? Dexlite yang baru diluncurkan Mei 2017, sudah mencapai 15 persen.
Pertumbuhan konsumsi BBM di Papua, rata-rata mencapai 110 kilo liter/hari atau setara dengan 110.000 liter/harinya," ungkapnya.
Hal ini didukung, karena baru-baru ini Pertamina melakukan pertemuan dengan komisi VII DPR-RI membahas pemberian manfaat yang baik dan signifikan, baik itu untuk Pertamina, konsumen juga pemerintah daerah.
"Penerapan Pajak Kendaraan Bermotor (PPKB) yang disumbangkan dari Dexlite dan Pertalite lebih besar dari Premium dan Solar. Jadi dengan adanya shifting konsumsi BBM tersebut, Pemda pun mendapatkan keuntungan, berupa pendapatan daerah yang semakin meningkat, yang nantinya bisa juga digunakan untuk pembangunan daerah," jelasnya.
Khusus untuk Papua, lanjutnya, proporsi konsumsi BBM Pertalite-nya saat ini sudah mencapai 45 persen, dan untuk solar dexlite-nya sudah mencapai 11 persen. Sedangkan di wilayah MOR VIII Maluku-Papua pertumbuhan pertalite berada di level 700 hingga 800 ribu liter/hari. Sedangkan untuk pertumbuhannya khusus di Papua berkisar sekitar 250 KL/hari,dan Dexlite-nya 110 ribu liter/hari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nunung Kusmiaty
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement