Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri ESDM Lempar Wacana Kompor Listrik

Menteri ESDM Lempar Wacana Kompor Listrik Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan pemerintah tengah gencar mendorong penggunaan listrik untuk kebutuhan sehari-hari. Setelah mendorong penggunaan motor listrik, kini kompor lsitrik yang disodorkan Jonan sebagai solusi penekan impor gas yang selama ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram.

"Banyak rumah tangga yang menggunakan tabung LPG 3 kg selalu nanya LPG-nya naik tidak harganya. Jadi, ini besar sekali. LPG itu dari konsumsi 6,5-6,7 juta ton setahun. Itu 4,5 juta ton impor karena gas kita itu lean gas, gas kering, yang komponen C3, C4, dan C5 kecil sekali, tipis sekali, jadi tidak bisa dibikin untuk LPG," kata Jonan di Jakarta, Selasa (7/11/2017).

Upaya transformasi dari LPG menjadi kompor listrik ini juga bertujuan untuk menghemat biaya. Jonan menyebutkan, penghematan tersebut cukup signifikan. "Kita berusaha untuk ganti menjadi listrik. Kalau ganti menjadi listrik itu kira-kira biayanya hanya 50-60% dari kalau kita menggunakan tabung LPG 3 kg. Nanti kita akan dorong," ujarnya.

Kompor listrik ini juga merupakan suatu upaya untuk mewujudkan kemandirian energi, sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional (KEN). "Ini sesuai Kebijakan Energi Nasional itu adanya kemandirian energi karena listriknya dihasilkan dari batubara, dari gas dalam negeri, dari air, angin, dan sebagainya. Jadi,ini mohon juga didukung," tutur Jonan.

Kompor induksi adalah kompor listrik yang di tengahnya terdapat piringan pengantar panas. Berdasarkan penelusuran di situs jual beli online, harga kompor listrik, konsumsi listrik, dan jenis kompor listrik ini cukup bervariasi. Harga mulai dari sekitar Rp200.000 dengan konsumsi listrik 300 Watt hingga harga di atas satu juta rupiah tergantung dari merek, fitur/aksesoris, dan juga kapasitas.

Selain menyampaikan rencana penerapan kompor listrik, Jonan juga menjelaskan program-program prioritas Pemerintah di sektor ESDM, antara lain Program Kelistrikan 35.000 MW, listrik perdesaan untuk peningkatan rasio elektrifikasi, BBM Satu Harga, jaringan gas kota, konverter kit untuk nelayan, serta pembangunan pembangkit listrik mulut tambang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: