Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat realisasi klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) di Sulawesi Selatan (Sulsel) menembus Rp11,02 miliar hingga Oktober 2017. Angka itu naik cukup signifikan dibandingkan realisasi klaim AUTP pada Maret lalu yang hanya berkisar Rp4,38 miliar.
"Laporan dari PT Jasindo Cabang Makassar, realisasi klaim untuk AUTP per Oktober sudah mencapai Rp11,02 miliar. Itu melingkupi 7.637,55 hektar lahan sawah padi dengan nilai premi Rp1,37 miliar," kata Kepala Kantor OJK Region 6 Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) Zulmi di Makassar.
Zulmi mengajak para petani maupun kelompok tani untuk mengikuti program AUTP. Dengan begitu, mereka bisa terhindar dari kerugian besar tatkala terjadi gagal panen. Terlepas dari suburnya tanah Sulsel, kata Zulmi, risiko pastinya selalu ada. Untuk itu, penting bagi petani mengikuti program AUTP.
"Pertanian Sulsel dikenal sangat hebat, tapi pastinya tetap ada risiko dan rentan (gagal panen). Entah itu karena ada banjir, puso, hama, dan lainnya," ucap Zulmi.
Koordinator AUTP Jasindo Cabang Makassar, Makbul Fikry, sebelumnya mengungkapkan program AUTP sangat menguntungkan petani dan kelompok tani. Toh, program asuransi tersebut masih disubsidi oleh pemerintah pusat. Untuk premi asuransi petani misalnya, petani atau kelompok tani yang ikut hanya membayarkan Rp36 ribu dari Rp180 ribu per hektar.
Menurut Makbul, subsidi yang dibayarkan pemerintah untuk program AUTP terbilang besar. Pemerintah bahkan membayar hingga 80 persen. "Lantas bila terjadi gagal panen, Jasindo akan membayarkan Rp6 juta per hektar," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement