Kaum muda saat ini atau lazim disebut generasi milenial terancam tidak mampu membeli rumah di masa depan. Laju kenaikan harga tanah yang cepat tidak dibarengi dengan kenaikan pendapatan masyarakat, terutama generasi milenial dituding menjadi faktor utamanya.
Pemerintah, dalam hal ini?Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) atau Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil mengatakan saat ini pemerintah tengah menyusun regulasi khusus yang mengatur kemudahan dalam memiliki rumah khususnya bagi milenial. Satu di antaranya yang menjadi fokus ialah soal tanah.
"Kenaikan rumah atau bangunan kita harapkan tidak terlalu ekstrem. Karena kalau kenaikannya terlalu ekstrem sementara gaji tidak naik maka terjadi gap antara kemampuan membeli dan mencicil rumah. Untuk itu, kebijakan soal harga tanah menjadi sangat penting," kata Sofyan saat menghadiri forum Indonesia Property Forum yang diselenggarakan oleh Indonesia Economic Forum (IEF) di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (30/11/2017).
Untuk mengantisipasi harga tanah yang cepat merangkak naik, pemerintah, kata dia, tengah mempersiapkan bank tanah. Bank tanah tersebut akan berbentuk badan layanan umum di bawah komite bank tanah. Komite tersebut terdiri atas menteri-menteri yang telah ditetapkan presiden.?
"Bank tanah ini sudah tahap akhir. Jadi, kita berharap dengan adanya bank tanah dapat mengontrol harga tanah," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait:
Advertisement