Pameran Wonderful Sabang and Marine Expo 2017 resmi dibuka oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya di Dermaga Jetty CT 3 BPKS, Sabang, Aceh. Pameran ini diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan Sail Sabang 2017 sekaligus untuk mempromosikan potensi produk unggulan Indonesia.
Pameran Wonderful Sabang and Marine Expo 2017 akan berlangsung selama lima hari dari tanggal 1 s/d 5 Desember 2017 dan dibuka untuk umum. Area pameran seluas 3400 meter persegi dengan partisipasi peserta dari 107 kementerian/lembaga (K/L), perwakilan provinsi, maupun perbankan.
Kementerian dimaksud yakni Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Pariwisata, Sekretariat Kabinet, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Desa Pembangunan.
Peserta pameran dibagi menjadi tiga bagian yang seluruhnya berjumlah 196 booth. Bagian pertama blok A diisi pemda dan SKPD Aceh dan Sabang sebanyak 22 stand, bagian kedua Blok B diisi BUMN dan perbankan berjumlah 38 stand, bagian ketiga Blok C diisi seluruh kementerian/lembaga 109 stand. Sisanya tenda Sarnafil lima stand dan area kuliner 22 stand.
Dalam rangka mendukung dan memeriahkan Pameran Wonderful Sabang and Marine 2017 juga diselenggarakan rangkaian acara antara lain music performance, pertunjukan tarian, acara hiburan lainnya yang dapat dinikmati oleh para pengunjung maupun peserta pameran.
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM I Wayan Dipta yang ditunjuk sebagai koordinator pameran mengatakan Wonderful Sabang & Marine Expo 2017 akan menjadi wahana bagi produk unggulan daerah dan juga meningkatkan investasi dan promosi kunjungan wisata ke Indonesia.
"Dari hasil transaksi selama satu hari secara umum terbilang bagus dan ini pameran terbaik selama event?Sail yang dilaksanakan sejak 2009, sudah delapan kali," kata Wayan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (2/12/2017).
Dalam kesempatan pameran tersebut, Wayan mengatakan pihaknya turut memfasilitasi sertifikasi hak cipta dan hak merek bagi pelaku UKM Aceh, masing-masing hak cipta Batik Aceh kepada Hikmah Muliadi dan hak merek Cilet Cokelat kepada Supriadi.
"Ke depan diharapkan wisatawan yang datang ke sini semakin banyak juga produk kita bisa berkembang pemasarannya ke mancanegara," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement