Warta Ekonomi, Makassar -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis perkembangan pasar modal di Sulsel hingga Oktober 2017. Jumlah investor di Sulsel tercatat menduduki peringkat 11 secara nasional. Totalnya ada belasan ribu investor di pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia. Kebanyakan ternyata bermain di pasar saham. Disusul pasar reksadana dan pasar surat berharga negara alias SBN.
"Komposisi investor Sulsel berdasarkan jenis investasi, terbanyak memang pada pasar saham mencapai 8.501 investor atau setara 53 persen. Adapun pasar reksadana sebanyak 5.695 investor (35 persen) dan pasar SBN 1.986 investor (12 persen)," kata Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Regional 6 Sulawesi Maluku dan Papua, Indarto Budiwitono, Senin, (4/12/2017).
Menurut Indarto, bila dilihat berdasarkan sebaran per kabupaten/kota, investor di Sulsel masih berpusat di Kota Makassar. Di ibu kota provinsi itu terkumpul ada sekitar 9.885 investor. Sisanya sebagian kecil berada di kabupaten/kota khususnya penyangga Makassar. Di antaranya yakni Kabupaten Gowa (648 investor) dan Kabupaten Maros (223 investor).
Khusus pasar saham, Indarto menyebut tren pertumbuhannya hingga Oktober 2017 masih positif. Nilai transaksi pasar modal di Sulsel bertumbuh 4,07 persen menjadi Rp5,78 triliun. Sejalan dengan itu, jumlah rekening efek melonjak hingga 24,04 persen menjadi 9.938 rekening. "Adapun pertumbuhan jumlah investor 6,01 persen menjadi 8.501 investor."
Terlepas dari cemerlangnya kinerja pasar modal Sulsel, OJK mencatat masih ada titik lemah yang perlu dibenahi. Salah satunya yakni masih rendahnya tingkat literasi dan inklusi pasar modal di Sulsel. Permasalahan lain yakni minimnya jumlah SDM bidang pasar modal di Sulsel yang memiliki liecense sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek dan Wakil Manajer Investasi.(Tri Yari Kurniawan)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement