Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Ada Capital Outflow Tapi Bukan Dampak Dari Kenaikan FFR

BI: Ada Capital Outflow Tapi Bukan Dampak Dari Kenaikan FFR Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mengakui akan ada dana yang keluar (capital outflow) dari Indonesia di Desember 2017. Namun, hal ini bukan dampak dari rencana The Fed yang menaikkan suku bunganya, Fed Fund Rate (FFR) di akhir tahun ini.?

Adapun wacana kenaikan FFR semakin kuat dilakukan Desember 2017 ini. Ketua? the Fed Janet Yellen dalam komite Ekonomi Gabungan Kongres menilai tepat bagi bank sentral AS untuk melanjutkan kenaikan suku bunga secara bertahap dengan ekspektasi bahwa ekonomi dan pasar kerja akan tetap kuat.

Dia berharap bahwa kenaikan bertahap dalam suku bunga federal fund akan sesuai untuk menopang pasar tenaga kerja yang sehat dan menstabilkan inflasi di sekitar target FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) 2,0 persen.

"Jika kita melihat ada outflow, kami melihat ini lebih karena ini sudah menjelang akhir tahun. Ada investor yang ingin mengambil keuntungan sehingga kemudian ada keputusan untuk keluar dari Indonesia," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo di gedung BI, Jakarta, Senin (11/12/2017).

Terkait kenaikan suku bunga The Fed, dirinya menyakini bahwa hal tersebut telah di-price in oleh pasar sehingga stabilitas keuangan tetap dapat terjaga.

"Kami meyakini bahwa komunikasi yang baik dari The Fed perihal mulai dari diturunkannya balance sheet dari The Fed sejak Oktober, lalu menaikan tingkat bunga The Fed di Desember itu sudah di-price in oleh investor sehingga secara umum kami melihat stabilitas akan tetap terjaga di periode akhir tahun," jelasnya.

Meskipun ada dana yang keluar, Agus menuturkan stabilitas keuangan Indonesia masih terjaga dengan baik. Salah satu indikatornya ialah masih tingginya arus modal asing yang masuk ke Indonesia.

"Kalau saya lihat sampai dengan sekarang, ytd (year to date) inflow-nya masih di atas Rp130 triliun dan kalau dibandingkan dengan tahun lalu, tahun lalu ytd di kisaran Rp120 T. Jadi, tahun ini masih lebih baik dibandingkan tahun lalu," kata Agus.

Oleh karena itu, secara umum, Agus melihat capital inflow masih baik dan market masih bisa menerima kondisi stabilitas keuangan Indonesia, dan fundamental dari ekonomi Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: