Nilai ekspor berbagai komoditas nonmigas dari Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) selama sepuluh bulan periode Januari - Oktober 2017 mencapai 764,85 juta dolar AS, atau setara dengan Rp10,17 triliun dengan catatan rata-rata satu dolar sama dengan Rp13.300.
"Struktur ekonomi di Kaltara beda dengan Provinsi Kaltim. Kalau ekonomi di Kaltim lebih banyak ditopang dari sektor migas, sementara di Kaltara tidak ada ekspor nonmigas," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Muhammad Habibullah di Samarinda, Sabtu (16/12/2017).
Ekspor dari Kaltara yang senilai 764,85 juta dolar AS itu terdiri atas bahan bakar mineral nonmigas sebesar 628 juta dolar, kayu dan barang dari kayu serta arang senilai 51,36 juta dolar, tembakau dan pengganti tembakau dipabrikasi sebesar 19,28 juta dolar.
Kemudian ekspor lemak dan minyak hewani atau nabati beserta produk disosiasinya, termasuk lemak olahan yang bisa dimakan dengan nilai 25,85 juta dolar, ikan dan krustesea, moluska serta invertebrata air lainnya senilai 34,27 juta dolar.
Selanjutnya ekspor bijih dan buah mengandung minyak, tanaman industri, tanaman obat-obatan, jerami dan makanan ternak senilai 4,96 juta dolar, dan ekspor makanan olahan dari serealia, tepung pati serta susu senilai 9 ribu dolar.
Ia melanjutkan, beberapa negara tujuan ekspor dari Kaltara di periode Januari - Oktober 2017 antara lain ke India senilai 256,53 juta dolar, naik 83,12 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai 140,09 juta dolar, ekspor ke Jepang senilai 138 juta dolar, naik 19,08 persen ketimbang periode sebelumnya yang tercatat 115,96 juta dolar.
Selanjutnya ekspor ke China dengan nilai 54,36 juta dolar, mengalami penurunan 34,80 persen ketimbang sebelumnya yang sebesar 83,50 juta dolar, ekspor ke Filipina senilai 64,81 juta dolar, naik mencapai 239,76 persen ketimbang periode sebelumnya yang tercatat 19,08 juta dolar.
Kemudian ekspor ke Malaysia senilai 77,2 juta dolar, mengalami penurunan cukup besar hingga minus 60,66 persen ketimbang periode sebelumnya yang mencapai 196,23 juta dolar, dan ekspor nonmigas ke Korea Selatan 58,96 juta dolar, naik 40,83 persen ketimbang periode sebelumnya yang tercatat 41,67 juta dolar.
"Di periode Januari - Oktober 2017 ini Kaltara juga melakukan impor migas dan nonmigas dari Malaysia dengan nilai 19,7 juta dolar, terjadi kenaikan sebesar 20,15 persen ketimbang periode yang sama tahun 2016 yang tercatat 16,39 juta dolar AS," ucap Habibullah. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement