Warta Ekonomi, Medan -
Menutup tahun 2017 inflasi Sumatera Utara terkendali pada level di bawah pola historisnya. Sesuai pola musimannya, inflasi IHK di bulan Desember tercatat sebesar 0,70% (mtm), meningkat dibanding bulan sebelumnya (0,42% mtm).
Dengan demikian, harga barang dan jasa secara umum di tahun 2017 menunjukkan perkembangan yang postif, yakni tercatat 3.20% (yoy). Atau berada dalam kisaran target Bank Indonesia (411%). Hal ini dikatakan Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Sumut, Arief Budi Santoso, Kamis (4/1/2018).
Dikatakannnya, realisasi ini berada di bawah inflasi nasional sebesar 3.61% (yoy) dan juga jauh lebih rendah dibandingkan dengan inflasi 2016 (6,34% yoy). Capaian tersebut sangat penting untuk mengarahkan ekspektas inflasi masyarakat pada sasaran inflasi
"Terkendalinya inflasi 2017 didorong oleh rendahnya Inflasi volatile food yang tercatat 2,43% (yoy), terendah dalam 4 tahun terakhir, selang upaya Pemerintah untuk menjaga pasokan dan kelancaran distrubusi bahan pangan," katanya.
lnflasi ini juga tercatat rendah sebesar 2,27% (yoy). Sementara itu tekanan inflasi terutama dampak dan kenaikan tarif listrikk, cukai rokok dan STNK sehingga inflasi akhir tahun 2017 tercatat 6,70% (yoy).
"Inflasi Desember 2017 terutama dipengaruhi oleh gangguan produksi khususnya beras karena banjir besar yang melanda sebagian wilayah Sumatera Utara, Dengan kondisi tersebut, komoditas beras memberikan andil inflasi bulanan sebesar 0,16%," ujarnya.
Sementara itu,katanya, harga komoditas bumbu bumbuan utama, seperti cabai merah dan bawang merah relatif terkandali seiring dengan intensifnya operasi pasar yang dilakukan oleh TPID Sumatera Utara yang berkerjasama dengan Bulog dalam menjaga pasokan di akhir tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: