Direktur Bandar Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Bintang Hidayat mengatakan jika Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka memang ingin bisa melayani haji pada tahun ini masih ada waktu yang bisa dikejar untuk memperpanjang runway sampai 3.000 meter. Perpanjangan itu tidak begitu sulit karena lahan 500 meter yang dibutuhkan sudah dibebaskan.
Hal itu disampaikan Bintang disela-sela kunjungan langsung ke Bandara Kertajati, Jumat (5/1/2018). Dalam kunjungan itu Bintang didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Eddy Nasution, Kepala Biro Perekonomian Investasi dan BUMD Pemprov Jabar Muhammad Arifin Soedjayana, Kepala Dinas Perhubungan Dedi Taufik, serta Direktur Utama PT BIJB Vida Dimas Ekaputra beserta jajaran direksi.
Menurut Bintang, BIJB perlu memperpanjang runway sampai 3.000 meter dengan lebar 60 meter. Saat ini runway yang masuk dalam pembangunan sisi udara menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan (Kemenhub) baru terealisasi 2.500 meter. Adapun komponen lainnya untuk membantu penerbang dalam melakukan prosedur pendaratan pesawat di bandara sudah dapat dipenuhi.
"Saya inspeksi ke runway yang sudah selesai sepenuhnya seperti lampu dan segala macamnya dengan panjang 2.500 x 60 meter. Lalu ada taxi way dan apron yang juga sudah selesai," ucap Bintang
BIJB untuk pengoperasian haji tentu harus perpanjang runway sepanjang 500 meter. Dalam waktu tahun ini bisa melayani penerbangan haji hanya perlu empat bulan untuk bisa melakukan perpanjangan runway ini.
"Tinggal siapa yang akan memperpanjang apakah Kemenhub, Angkasa Pura atau dari APBN. Tapi intinya untuk mengejar waktu haji ini bisa. Lahan juga siap sebenarnya," ungkap Bintang.
Pembangunan untuk sisi darat dimana PT BIJB menjadi pelaksana pembangunan ini, dibagi ke dalam tiga paket pengerjaan. Paket satu yang digarap PT Adhi Karya (persero) Tbk. meliputi pekerjaan infrastruktur berupa ramp simpang susun, jalan, drainase, dan lansekap sudah rampung 100 persen.
Selanjutnya dipaket dua, yang meliputi pembangunan utama yakni terminal penumpang sudah mencapai 80 persen. Paket dua dengan penyedia jasa dari KSO PT Wijaya Karya dan PT Pembangunan Perumahan (PP) Properti menggarap terminal, interior, pekerjaan facade dan atap boarding lounge. Saat ini pengembang masih fokus merampungkan atap yang menyerupai ekor merak. Atap inilah yang nantinya akan menjadi ikon bandara.
Sementara untuk paket tiga meliputi pembangunan gedung operasional yang dikerjakan PT Waskita Karya sudah mendekati sempurna yakni 92 persen. PT Waskita diberi tanggung jawab untuk mengerjakan sarana penunjang operasional bandara berupa incenerator, meteorologi, ground water tank, jalan kawasan, sub station dan perangkat keamanan kebakaran bandara.
Dia juga berharap jalan tol dan non tol yang menjadi aksebilitas menuju bandara bisa selesai seiring beroperasinya bandara. Selain itu dia juga menyampaikan dorongan untuk kerja sama operasional (KSO) bandara.
"Jadi saya liat ke arah terminal semuanya sudah on progress. Secara teknis sudah tidak meragukan lagi. Diharapkan ini pada 1 Mei dioperasikan. Terminal juga sebesar ini bisa dioperasikan," tutur Bintang.
Adapun, Virda Dimas Ekaputra mengatakan PT BIJB selaku pelaksana pembangunan dan pengoperasian bandara siap memenuhi agar diawal beroperasi bisa juga melayani penerbangan haji. Salah satu fasilitas yakni hadirnya lounge haji dan umroh seluas 1.300 meter persegi. Fasilitas tersebut berada di lantai dua area bandara. Sedangkan untuk kesiapan lainnya seperti akses jalan non-tol, pihaknya bersama Pemda Majalengka sudah memulai melakukan pengerjaan fisik.
"Akses itu mengambil jalan lurus sepanjang 1,8 kilometer. Sedangkan untuk akses tol Pemprov Jabar saat ini sedang melakukan pembebasan lahan sepanjang 3,8 kilometer. Akses tol tersebut nantinya akan terhubung langsung dengan Tol Cipali," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil