PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) memandang tahun ini perekonomian Indonesia tetap tumbuh. Pertumbuhan ekonomi itu pula yang membuat pihaknya yakin industri asuransi juga masih akan bersinar.
Dengan keyakinan tersebut, pihak Manulife Indonesia pun meluncurkan satu produk MEP yang merupakan produk kolaborasi unit link dan tradisional yang memberikan proteksi sekaligus jaminan investasi pasti.
Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Jonathan Hekster menuturkan, MEP adalah produk reguler unit link yang dihadirkan untuk membantu para orang tua mempersiapkan dana pendidikan bagi anak mereka. Produk itu didistribusikan melalui jalur keagenan. MEP menjadi solusi terbaru untuk membantu keluarga Indonesia merencanakan tujuan finansial dengan lebih matang.
"Manfaat utama produk ini adalah ketersediaan dana pendidikan di setiap jenjang. Mulai dari sekolah dasar hingga jenjang universitas," jelasnya di Jakarta, Selasa (9/1/2018).
Menurutnya, MEP akan memberi kepastian dana pendidikan saat anak berusia 18 tahun atau saat akan kuliah. Produk itu memberi manfaat edukasi hingga 170% dari target dana pendidikan. Nasabah dapat memilih opsi pembayaran premi 5 tahun atau 10 tahun.
"Impian setiap orang tua adalah dapat memberikan pendidikan terbaik untuk sang buah hati agar mereka dapat menjalani hidup dengan maksimal di tengah berbagai risiko kehidupan. Dengan produk ini kami membantu orang tua mempersiapkan proteksi sejak dini agar anak-anak dapat terus fokus mewujudkan impian dan aspirasi mereka," ungkapnya.
Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa biaya pendidikan di Indonesia naik rata-rata 10% per tahun. Artinya, kata dia, biaya pendidikan saat ini akan menjadi hampir dua kali lipat dalam tujuh tahun ke depan. "Jadi, menabung saja tidak akan cukup untuk memenuhi biaya pendidikan di masa mendatang yang terus meningkat. Makanya, perlu produk cerdas seperti MEP," tambah Hekster.
Dalam kesempatan yang sama, Chief Agency Officer Manulife Indonesia Jeffrey Kien mengatakan, akhir-akhir ini semakin banyak universitas yang bisa dipilih orang tua untuk anak-anak mereka. Banyaknya pilihan akan mempengaruhi besaran biaya pendidikan.
Ia mencontohkan, tahun ini biaya masuk kuliah di universitas negeri di Indonesia sekitar Rp65 juta, sedangkan swasta Rp147 juta. Sementara biaya masuk kuliah di Melbourne (Australia) sekitar Rp1,16 miliar. Dalam 18 tahun ke depan, biaya itu akan melonjak tinggi.
"Jika dihitung dengan rata-rata pertumbuhan seperti saat ini maka pada 2035, biaya masuk universitas negeri di Indonesia sekitar Rp804 juta, sedangkan swasta di Indonesia bisa mencapai Rp1,8 miliar," terangnya.
Menurut Jeffrey, dengan MEP, orang tua tidak perlu khawatir lagi dengan masa depan pendidikan anak mereka. Produk MEP merupakan produk unik pertama di Indonesia yang memberi jaminan pendidkan anak dan pensiun orang tuanya.
"Para orang tua butuh perencanaan finansial yang tepat. Dengan adanya jaminan biaya pendidikan untuk persiapan kuliah dari Manulife Education Protector, orang tua akan lebih tenang dan percaya diri bahwa anak-anak mereka bisa mendapatkan pendidikan terbaik," ujar dia.
Jeffrey menambahkan, MEP juga memberikan banyak manfaat lainnya seperti bonus loyalitas setiap kelipatan lima tahun usia polis dimulai sejak anak berusia 20 tahun. Lalu ada jaminan dana tambahan saat tertanggung berusia 70 tahun plus adanya nilai investasi saat akhir periode kontrak, serta berlakunya perlindungan jiwa.
Ia melanjutkan, dalam dua tahun terakhir, pihaknya telah melengkapi portofolio produk yang ditawarkan kepada nasabah dengan menambahkan solusi proteksi terhadap penyakit kritis melalui MiUltimate Critical Care, serta solusi manajemen kekayaan dengan MiWealth Assurance.
Sementara itu, Direktur dan CMO Manulife Indonesia Novita Rumngangun menjelaskan, Manulife selalu ingin membantu masyarakat Indonesia mencapai impiannya. Namun, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menganggap penting menyiapkan dana pendidikan untuk buah hatinya di masa depan. Berdasarkan survei Manulife Investor Sentiment Index ke-10, 34% masyarakat Indonesia rela mengutang untuk gaya hidup, sedangkan yang rela mengutang untuk pendidikan hanya 26%.
"Kami tidak ingin ada lagi masyarakat yang mengutang untuk dana pendidikan. Makanya, kami hadirkan Manulife Education Protector sehingga para orang tua memiliki persiapan dana untuk pendidikan anak-anak mereka," papar dia.
Ia menambahkan, saat ini ada sekitar 120 juta penduduk usia produktif di Indonesia. Namun, hanya 3,3 juta yang sudah menyiapkan program pensiun atau hanya 5,5% dari penduduk usia pensiun.
"Lewat produk MEP, para orang tua selain mempersiapkan dana pendidikan untuk anaknya. Mereka juga memiliki jaminan dana pensiun di hari tua," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah