Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penjualan Eceran Masih Tumbuh Meski Rendah

Penjualan Eceran Masih Tumbuh Meski Rendah Kredit Foto: Antara/Antara (Wahyu Putro)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Survei penjualan eceran mengindikasikan bahwa secara tahunan, penjualan eceran pada November 2017 masih tumbuh rendah, tetapi cenderung makin membaik. 

"Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2017 sebesar 206,7, tumbuh 2,5%  (yoy), lebih baik dibanding pertumbuhan Oktober 2017 sebesar 2,2% (yoy). Bahkan, penjualan eceran sempat tumbuh negatif di bulan Juli 2017 sebesar -3,3% (yoy)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman di Jakarta, Selasa (9/21/2018).

Lebih lanjut dikatakan bahwa sumber utama pertumbuhan berasal dari penjualan kelompok makanan minuman yang tumbuh 7,8% (yoy) dan bahan bakar kendaraan tumbuh 5,8%. Penjualan eceran kelompok lainnya masih tumbuh negatif dengan tingkat penurunan melambat. 

"Peningkatan pertumbuhan penjualan eceran diperkirakan akan berlanjut pada Desember 2017 dengan IPR lebih tinggi, yakni sebesar 2,6% (yoy)," ucapnya. Sepanjang periode kuartal IV/2017, penjualan eceran diperkirakan meningkat secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. 

"Rata-rata pertumbuhan tahunan penjualan eceran selama kuartal IV/2017 sebesar 2,4% (yoy), membaik dari kuartal III/2017 yang hanya tumbuh sebesar 0,2% (yoy)," tambahnya. Menurut dia, perbaikan pertumbuhan pada kuartal IV tahun ini, terutama berasal dari peningkatan pertumbuhan penjualan kelompok makanan minuman dan tembakau, bahan bakar kendaraan, serta penjualan subkelompok sandang. 

Meski demikian, kata dia, penjualan eceran pada kuartal IV/2017 tersebut tumbuh jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode sama tahun 2016 yang mencapai 9,5% (yoy). Adapun peningkatan pertumbuhan tahunan penjualan eceran pada November 2017 terjadi di sebagian besar kota dengan peningkatan tertinggi di Banjarmasin. 

Hasil survei juga mengindikasikan penurunan tekanan kenaikan harga di tingkat pedagang eceran dalam tiga bulan mendatang (Februari 2018). Indikasi tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan mendatang sebesar 152,8 lebih rendah dari 154,9 pada bulan sebelumnya. 

"Ekspektasi penurunan tekanan kenaikan harga tersebut terjadi akibat pedagang eceran menduga akan terjadi kenaikan harga BBM, LPG, dan tarif listrik pada Januari 2018," kata Agusman. Namun demikian, tekanan kenaikan harga pada Mei 2018 diprediksi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya karena memasuki periode bulan Ramadhan. 

Sementara itu, pada Februari 2018, konsumen memperkirakan penjualan eceran menurun sesuai dengan pola musimannya. "Sedangkan pada Mei 2018 diperkirakan meningkat," katanya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: