Saya bangga dan bersyukur Indonesia memiliki talenta-talenta chief executive officer (CEO) yang hebat. Dalam kesempatan ini, ada tiga hal penting yang ingin saya sampaikan melalui tulisan ini. Tiga hal tersebut adalah purpose, sense of mission, dan values.
Pertama, purpose. Dalam sebuah kesempatan talk show televisi, saya menyatakan bahwa saya akan terus bekerja sampai tidak ada kemiskinan lagi di Indonesia. Saya sadar bahwa kondisi itu sangat sulit terjadi, atau mungkin tidak akan pernah terjadi. Tetapi saya juga sadar, sebagai manusia yang lahir, tumbuh, dan berusaha di Indonesia, saya harus jadi bagian yang turut membangun Indonesia. Semampu saya, sekuat saya. Itulah yang bisa saya berikan kepada Indonesia, negara yang telah memberi begitu banyak kesempatan kepada saya.
Ada pertanyaan yang harus dijawab para CEO secara pribadi, “Apakah purpose of life saya?” Pertanyaan itu sangat penting untuk dijawab dengan sungguh-sungguh dan jujur. Saya mengutip kata-kata Steve Jobs, “If today were the last day of my life, would I want to do what I am about to do today?”
Time is precious. Waktu kita semua terbatas. Penting untuk memastikan bahwa hal yang kita lakukan dari hari ke hari, mendekatkan kita pada purpose kita. Itu cara terbaik untuk bersyukur atas kehidupan yang Tuhan berikan.
Kedua, sense of mission. Orang-orang hebat memiliki satu kesamaan, yakni mereka memiliki sense of mission yang sangat kuat. Anda semua orang-orang hebat yang diberi amanah besar untuk memimpin. Amanah untuk membawa perusahaan dari saat ini ke masa depan. Amanah untuk membuat segala sesuatu menjadi lebih baik. Membuat Indonesia menjadi lebih maju, adil, dan makmur.
Angela Duckworth, seorang psikolog dari Amerika, memperkenalkan istilah “grit” sebagai faktor penentu kesuksesan. Grit adalah gabungan dari purpose, passion, dan perseverance. Adanya grit membuat orang akan konsisten, tahan uji, dan tidak mengenal lelah dalam mewujudkan misinya. Adanya grit membuat kita bangun paling pagi, pulang paling malam untuk memastikan eksekusi yang disiplin dan militan. Grit yang membedakan Anda semua dengan ordinary leaders.
Manusia yang memiliki sense of mission adalah manusia yang sudah selesai dengan dirinya. Menempatkan kepentingan yang lebih mulia di atas kepentingan diri. Mother Teresa adalah contoh yang hampir sempurna tentang sense of mission. Seluruh hidupnya dipersembahkan kepada kemanusiaan.
With great power comes great responsibility. Saya percaya Anda semua memiliki kekuatan grit yang luar biasa. Make or Break-nya perusahaan atau organisasi yang Anda pimpin ada di tangan Anda semua. Dalam kesempatan ini, saya ingin menggugah Anda dengan menyatakan bahwa Make or Break-nya bangsa ini, juga menjadi tanggung jawab Anda semua.
Ketiga, values. Saya mengutip kata-kata mendiang Bapak Benny Subianto, “We have to change with changing time, but we have to hold on to unchanged values.” Kekuatan yang besar tanpa values yang kokoh membuat manusia menjadi serakah, kejam, cacat etika, dan cacat integritas. Kekuatan tanpa values mengerdilkan, melemahkan, bahkan bisa mematikan.
Keluarga berantakan karena tidak kokohnya values. Banyak perusahaan tidak sustainable karena rapuhnya values. Negara hancur dan tidak menjadi apa-apa karena mengabaikan pentingnya values. Banyak masalah bangsa Indonesia yang juga terjadi karena tidak kokohnya values.
Kita semua mempunyai tanggung jawab yang sama untuk menghidupkan values dalam lingkup kehidupan kita masing-masing. Values yang kokoh harus dimulai dari keselarasan kata dan perbuatan para pemimpin.
Tidak lebih, tidak kurang. Kita harus menjadi pemimpin yang menjadi panutan. Pemimpin yang walk the talk.
Membangun bisnis adalah membangun values. Bisnis yang dibangun tanpa values niscaya berantakan dan tidak akan bertahan lama. Tanggung jawab kita sebagai pemimpin tidak hanya berhenti sampai menghasilkan kinerja finansial yang luar biasa, tetapi juga menjadi bagian dari bangsa untuk membangun generasi yang memiliki values yang kokoh. Values yang dimulai dengan integritas.
Kita memiliki tanggung jawab moral dalam hal ini. Betapa akan lebih mudahnya seluruh upaya pembangunan bangsa kita apabila semua pelaku bisnis juga terpanggil dan ambil bagian nyata dalam penanaman values.
Less for self, more for others, enough for everybody. Menjadi pemimpin tidak mudah. Di dalamnya terkandung amanah yang besar dan mulia untuk tidak semata-mata mengejar dan mengutamakan kepentingan pribadi, tetapi memberi dampak positif bagi banyak pihak. Itulah reason of being dari true leader.
Saya berjanji untuk menjalani hidup dengan transparan dan jujur, memberikan lebih dari yang diharapkan, dalam situasi apapun. Saya berjanji pula untuk menempatkan kemanusiaan dan tujuan yang lebih mulia di atas kepentingan pribadi. Saya berjanji menjadi pribadi yang rendah hati, membuka diri, dan terus memperbaiki diri. Janji ini saya nyatakan dengan tulus dan sepenuh hati kepada diri sendiri, keluarga, perusahaan, Indonesia, dan Tuhan Yang Mahakuasa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: