Laju inflasi tahun ini diperkirakan mencapai angka 3,5%, tetapi dengan catatan tidak terjadinya kenaikan harga-harga barang yang dikendalikan pemerintah (administered prices), stabilnya nilai rupiah, dan stabilnya harga beras.
Demikian yang disampaikan Chief Economist CIMB Niaga Adrian Panggabean dalam Economics Note yang dikutip di Jakarta, Jumat (19/1/2018).
Adrian mengatakan, dari pengamatan statistik, ada tiga faktor yang berperan signifikan dalam pergerakan inflasi Indonesia: (i) harga makanan pokok (terutama beras); (ii) kurs rupiah; dan (iii) harga BBM dan listrik yang dikendalikan pemerintah.
"Dua faktor pertama menjelaskan kurang-lebih 10% dari fluktuasi inflasi. Faktor ketiga menerangkan 10% lainnya," ujar dia.
Sementara dengan estimasi pertumbuhan PDB di angka 5,2%, Adrian menyimpulkan bahwa permintaan agregat tidak naik terlalu kuat sehingga tidak ada tekanan signifikan terhadap inflasi inti (core inflation).
"Inflasi inti tampaknya akan bergerak di kisaran 3% di sepanjang 2018. Bila kurs dan harga makanan pokok relatif stabil maka prediksi inflasi di atas rasanya bisa terealisasi," ucap Adrian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: