Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan masyarakat dan perusahaan-perusahaan semakin takut untuk membakar hutan dan lahan.
"Mereka takut karena begitu membakar akan langsung ditangkap polisi. Penegakan hukum yang dilakukan sebelumnya ada dampaknya," ungkap Sutopo dihubungi di Jakarta, Sabtu (20/1/2018).
Sutopo menyatakan pujiannya kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang bersikap tegas terhadap para pembakar hutan dan lahan sehingga mereka akan berpikir berkali-kali bila akan melakukan pembakaran.
"Semua penyebab kebakaran hutan dan lahan adalah faktor manusia, yaitu dibakar. Tidak ada faktor alam yang bisa menyebabkan hutan," tuturnya.
Sutopo mengatakan kebakaran hutan dan lahan terjadi pada saat musim kemarau. Saat itu, tidak ada kilat yang bisa menimbulkan api di hutan.
"Begitu pula dengan gesekan kayu yang bisa menimbulkan api. Sangat sedikit. Kebakaran hutan dan lahan terjadi memang karena dibakar untuk membuka kebun," katanya.
Menghadapi kemungkinan kebakaran hutan dan lahan pada 2018, Sutopo meyakini BNPB bersama para pemangku kepentingan lain dapat mengantisipasi dengan baik. Pengalaman menangani kebakaran hutan dan lahan pada 2015, 2016 dan 2017 menunjukkan antisipasi kebakaran dilakukan dengan baik.
Kalau pun terjadi keakaran hutan dan lahan, tetapi dapat dilokalisasi dan tidak meluas. Kebakaran tidak menimbulkan asap dan aktivitas bandara serta penerbangan tetap berjalan normal. (HYS/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo