PT Semen Baturaja (Persero) Tbk tahun ini membidik volume penjualan sebesar 2,75 juta ton atau meningkat 56% dibandingkan capaian akhir tahun lalu yang sebesar 1,76 juta ton (Unaudited). Direktur Utama PT Semen Baturaja (Persero) Tbk Rahmad Pribadi menjelaskan, peningkatan volume penjualan tersebut didukung telah beroperasinya pabrik Baturaja II secara penuh.
"Volume penjualan semen dalam lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan rata-rata 9%. Sementara itu, demand semen nasional dalam lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan rata-rata 3%," kata Rahmad di Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Adapun berdasarkan progonosis atau laporan keuangan yang belum diaudit, laba bersih perseroan terkoreksi dengan kisaran 30%-40%. Tercatat, laba bersih pada 2017 senilai Rp146,59 miliar lebih kecil dibandingkan dengan pencapaian 2016 sebesar Rp259,09 miliar.
"Prognosis tahun ini memang laba bersih kita turun tetapi koreksi paling sedikit dibandingkan dengan perusahaan semen lainnya," ujarnya.
Rahmad menjelaskan penyebab tergerusnya laba bersih perseroan akibat kenaikan harga batu bara yang menambah beban biaya produksi. Selain itu, terjadi penurunan harga jual semen di dalam negeri. Kendati demikian, pihaknya menargetkan laba bersih perusahaan dapat tumbuh pada 2018. Target yang dipasang untuk laba bersih pada tahun ini yakni Rp210 miliar.
Ia menambahkan, tahun ini perusahaan bakal menjalin sinergi yang berujung kepada efisiensi. Selain itu, pihaknya bakal mencari sumber batu bara yang lebih murah untuk menekan biaya produksi. Nilai penjualan bersih emiten berkode saham SMBR tersebut hanya naik tipis sepanjang tahun lalu. Tercatat, nilai penjualan pada 2017 sebesar Rp1,53 triliun, sedangkan pada 2016 sebesar Rp1,52 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: